JAKARTA, tniad.mil.id- Sebanyak 50 orang prajurit Batalyon Arhanud 10/Gagak Hitam melaksanakan kegiatan Wisata Edukasi ke Museum Satria Mandala Jl. Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan.
Komandan Batalyon Arhanud 10/Gagak Hitam Letkol Arh Syarief SB dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/10/2021) mengatakan, berkunjung ke Museum tersbut dapat membuat prajurit semakin mengenal sejarah dengan baik secara terarah, terukur dan berkesinambungan.
Letkol Arh Syarief SB, berharap, dengan wisata edukasi ke Museum Satria Mandala ini para prajurit Gagak Hitam semakin memiliki rasa cinta dan bangga terhadap TNI.
“Momentum ini menjadi sarana bagi para prajurit Gagak Hitam untuk lebih mengetahui sejarah yang diabadikan di museum tersebut, ” jelasnya.
Museum Satria Mandala merupakan gambaran tentang sejarah kelahiran dan perjuangan Tentara Nasional Indonesia, yang didalamnya terdapat Gedung Waspada Purbawisesa yang menyajikan diorama yang menggambarkan perjuangan TNI bersama dengan rakyat delam menumpas berbagai pemberontakan bersenjata terhadap negara.
Selain itu, terdapat sumber tertulis dan berbagai jenis senjata peninggalan dalam peristiwa perjuangan TNI dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Museum Satria Mandala pada awalnya merupakan kediaman dari salah satu istri mantan Presiden Ir. Soekarno, yaitu Ibu Ratna Sari Dewi Soekarno yang dialih fungsikan, dengan harapan bangsa Indonesia dapat mengenal sejarah dengan baik.
Suasana begitu sangat berbeda di Museum Satria Mandala, hal itu yang dirasakan oleh prajurit Gagak Hitam pada saat berkunjung ke Museum tersebut.
Begitu banyak perubahan yang terjadi semenjak Brigjen TNI Triwahyu Mutaqin Akbar, S.Sos menjabat sebagai Kapusjarah TNI.
Lokasi nyaman dan sejuk membuat para prajurit Gagak Hitam semakin memiliki rasa keingintahuan yang besar untuk mengetahui sejarah perjuangan Nasional, serta dapat menghargai kemerdekaan bangsa Indonesia, karena hal itu diperoleh dari perjuangan yang sangat berat serta memerlukan waktu yang lama.
“Wisata Edukasi ini merupakan hal yang sangat positif bagi generasi muda khususnya prajurit Gagak Hitam, agar mereka mengetahui sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan itu tidaklah mudah. Dengan mengenal sejarah kita akan lebih mencintai bangsa ini, ” tutur Brigjen Triwahyu Mutaqin akbar.
Syarief SB juga menambahkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya, maka sangatlah penting untuk mengenalkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia kepada para prajurit TNI khususnya prajurit Gagak Hitam, dengan harapan kegiatan wisata edukasi ini dapat memberikan pembelajaran untuk lebih mencintai budaya dan bangsanya,“ imbuhnya.
Di akhir kegiatan Wisata Edukasi tersebut dilajutkan dengan saling bertukar Cinderamata berupa buku sejarah yang berjudul “30 tahun Indonesia Merdeka” (Museum Satria Mandala) yang diserahkan oleh Mayor Laut (KH) Ardiansyah kepada Lettu Arh Yafi C . Sedangkan Miniatur Rudal Mistral Atlas dari Batalyon Arhanud 10/Gagak Hitam diserahkan langsung oleh Syarief SB kepada Kapusjarah TNI Brigjen TNI Triwahyu Mutaqin Akbar, S.Sos. (Dispenad)