Aceh Tamiang. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, Batalyon Infanteri 111/Raider berkerja sama dengan Dinas Kesehatan Aceh Tamiang mengadakan pengasapan pembasmi nyamuk yang lebih di kenal dengan sebutan Fogging. Dari Dinkes Aceh Tamiang hadir Ketua pengawas Fogging Bapak Dedi Kurnia, lima orang dokter, 6 orang petugas Fogging, dari pihak Yonif 111/Raider yang menampingi tim Fogging antara lain dokter Yon dr. Novalja Nega Nusantara, Dantonkesyon Letda Ckm Abdul Bahri beserta personil peleton kesyon. Selasa, (28/10).
Nyamuk dalam kehidupan sehari hari keberadaan nyamuk sangat dekat dengan manusia. Nyamuk tinggal dan berkembang biak disekitar lingkungan hidup manusia, dekat penampungan air, dibawah daun, baju yang tergantung, dalam botol bekas, pot bunga, saluran air dan lain lain. Secara umum nyamuk dikenal dalam tiga kelompok: Aedes, Culex, Anopheles. Nyamuk sebagai penyebab demam berdarah dan juga malaria, oleh karena itu harus ada upaya yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit tersebut. Metode yang digunakan dalam pengendalian nyamuk adalah dengan memutus sirkulasi hidup nyamuk, dengan membasmi nyamuk dewasa dan menghambat perkembangan larva menjadi nyamuk.
Teknis pengendalian yang dilakukan meliputi fogging mesin (pengasapan), spraying (penyemprotan), mist blower, ultra light fogger (Pengkabutan) dan abatesasi (penaburan bubuk abate). Fogging (pengasapan) adalah salah satu teknis pengendalian nyamuk yang dilakukan diluar ruangan. Alat yang digunakan adalah mesin fogging (Termal Fogger). Target dari cara pengendalian ini adalah nyamuk dewasa yang berada diluar gedung. Area yang biasa dilakukan pengasapan antara lain Garbage Area (tempat sampah), drainage (STP), pengasapan tebal pada seluruh jalur got (drainage) yang tertutup treatment dengan insektisida khusus termal fogger. Foging merupakan alat yang digunakan untuk pengendalian persebaran nyamuk. Foging memiliki bagian-bagian seperti tempat untuk larutan insektisida, mesin atau diesel, tempat untuk bahan bakar, bagian untuk menyemprot.
Swingfog adalah pengasapan insektisida dengan mesin swingfog dilaksanakan dengan cara menyemprotkan insektisida ke dalam bangunan rumah atau lingkungan sekitar rumah diharapkan nyamuk yang berada dihalaman maupun didalam rumah terpapar dengan isektisida dan dapat dibasmi. Upaya untuk menekan laju penularan penyakit DBD salah satunya ditunjukkan untuk mengurangi kepadatan vektor DBD secara kimiawi yang dikenal dengan istilah pengasapan (fogging) yaitu menggunakan alat yang diberi nama swingfog.
Fogging bertujuan untuk membunuh sebagian besar vektor infektife dengan cepat, sehingga rantai penularan segera dapat diputuskan. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menekan kepadatan vektor selama waktu yang cukup sampai dimana pembawa virus tumbuh sendiri. Alat yang digunakan untuk fogging terdiri dari portable thermal fog machine dan ultra low volume ground sprayer mounted.Fogging yang efektif dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 sampai dengan 10.00 dan sore hari pukul 15.00 sampai 17.00, bila dilakukan pada siang hari nyamuk sudah tidak beraktiftas dan asap fogging mudah menguap karena udara terlalu panas. Fogging sebaiknya jangan dilakukan pada keadaan hujan karena sia-sia saja melakukan pengasapan.Fogging dapat memutuskan rantai penularan DBD dengan membunuh nyamuk dewasa yang mengandung virus, namun fogging hanya efektif selama dua hari. Selain itu, jenis insektisida yang digunakan untuk fogging ini juga harus ganti-ganti untuk menghindari resistensi dari nyamuk.
Dokter Yon dr. Novalja Nega Nusantara menyampaikan kegiatan ini akan di adakan secara terencana dan berkala sesuai keadaan lingkungan perumahan Yonif 111 Raider. Dinas Kesehatan Aceh Tamiang merespon baik adanya kegiatan fogging ini secara tidak langsung kerja sama dua instansi ini anatar Yonif 111 Raider dengan Dinkes Aceh Tamiang sudah ikut serta mendukung serta menjalankan program pemerintah, menuju indonesia sehat, bebas nyamuk malaria.