Skip to main content
Kodam II/Sriwijaya

Yonif 142/KJ Menjadi Tenaga Pengajar Di Daerah Perbatasan RI-PNG Merauke

Dibaca: 36 Oleh 11 Nov 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Keberadaan SATGAS PAMTAS YONIF 142/KJ di perbatasan RI-PNG dirasakan sangatpositif oleh masyarakat setempat dengan berbagai program yang di selenggarkan dan langsung bersentuhan dengan masyarakat. Salah satu programnya adalah menjadi tenaga pengajar (Guru) di SD dan SMP di beberapa desa seperti Yakyu, Rawa Biru, Yangandur, Bokem, Kuller, Tomer dan Tomeraw.

Selain melaksanakan tugas pokok menjaga dan mengamankan perbatasan antara Negara Indonesia dan PNG, prajurit Yonif 142/KJ merasa terpanggi luntuk merangkap menjadi tenaga pengajar.

Hal tersebut dilakukan karena melihat masih ada anak-anak di perbatasan yang belum mendapatkan pendidikan yang layak, serta masih kurangnya tenaga pengajar di sebagian sekolah di daerah perbatasan.Beberapamateripelajaran yang di berikansepertiPendidikanJasmani, PengetahuanBela Negara, Matematika,PPKN, Bahasa Indonesia, IPS, Muatan lokal dan lain-lain.

Dansatgas Pamtas Yonif 142/KJ (Letkol Inf I Nyoman Yudhana) mengatakan bahwa Seluruh Prajurit Yonif 142/KJ selain melaksanakan TugasPokok Pengamanan Perbatasan juga mampu menjadi tenaga pendidik. “Dari awal sebelum berangkat tugas kami sudah memberikan program pembekalan kepada seluruh prajurit sehingga memiliki kemampuan mengajar di daerah-daerah terpencil yang terbatas akan akses pendidikan, tentunya dengan mengadakan koordinasiter lebih dahulu dengan Dinas pendidikan di Home Base tempat satuan kami berdomisili”.

Baca juga:  Korem FC Terima Tropi dalam Turnamen CSR PT Timah Cup

Demikian tegasnya. Kegiatan mengajar tersebut dilaksanakan secara rutin setiap minggunya sesuai dengan jadwal yang diberikan dari pihak sekolah, Dansatgas menambahkan “Harapannya dengan kehadiran dan kontribusi prajurit kami, kedepannya bisa meningkatkan pengetahuan dan semangat anak-anak di perbatasan untuk menimba ilmu serta mengikuti kegiatan belajar dengan baik”.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel