Skip to main content
Berita Satuan

Panglima TNI : Perspektif Ancaman Bangsa Indonesia

Dibaca: 288 Oleh 10 Nov 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Perspektif ancaman bangsa Indonesia dimasa depan apabila tidak dikelola dengan baik, maka bangsa Indonesia bisa bernasib seperti beberapa negara Arab yang mengalami konflik atau perang saudara. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menjadi salah satu narasumber di stasiun televisi swasta, bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa malam (8/11/2016).

Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan bahwa, ada enam perspektif ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia di masa depan yaitu, Pertama; Menipisnya minyak dunia. Kedua ; meningkatnya jumlah penduduk dunia. Ketiga ; berkurangnya sumber pangan, air dan energi. Keempat ; masalah terorisme. Kelima ; meningkatnya penyalahgunaan narkoba dan Keenam ; persaingan ekonomi global yang ketat.

“Indonesia saat ini ibarat gadis seksi yang menjadi rebutan negara lain karena kaya akan sumber daya alam yang menjadi salah satu negara equator di dunia yang pertumbuhan vegetasinya tidak pernah habis,” ucap Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Kekayaan sumber daya alam di Indonesia pernah disampaikan oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno bahwa “Suatu saat nanti negara lain akan iri dengan kekayaan sumber daya alam Indonesia”. Dan Presiden RI Ir. Joko Widodo saat baru dilantik menyampaikan hal yang sama bahwa kaya akan sumber daya alam bisa menjadi petaka.

Baca juga:  LOMBA BONGKAR PASANG SENJATA FNC ANGGOTA YONARMED 12/1/2 KOSTRAD

“Indonesia sebagai negara equator yang sangat kaya akan sumber daya alam adalah warning yang patut menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia dimasa yang akan datang,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Seperti diketahui bahwa beberapa negara Arab seperti Irak, Libya dan Suriah yang saat ini mengalami konflik akibat perang saudara yang dipicu oleh permasalahan dalam negerinya seperti agama dan terorisme. Permasalahan dalam negeri mereka dijadikan sebagai alasan untuk masuknya negara lain ikut campur urusan dalam negeri terkait kepentingan minyak.

Panglima TNI juga menuturkan bahwa, aksi damai yang terjadi pada tanggal 4 November 2016 yang lalu, apabila tidak ditangani dengan baik dan bijaksana maka tidak menutup kemungkinan akan ditunggangi oleh kepentingan politik yang mengakibatkan bangsa Indonesia mengalami kerugian.

“Sehari sebelum aksi damai yang dikenal setelah 411, saya sebagai Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengumpulkan para Komandan Satuan TNI – Polri di Mabesad. Saya mengingatkan bahwa ada skenario untuk membuat petugas marah dan bertindak di luar kepatutan,” katanya.

Baca juga:  40 Orang Diperiksa Kasus Aceh Singkil

Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI menyampaikan ucapan terima kasih dari Presiden RI Joko Widodo terkait aksi damai yang diikuti ratusan ribu umat muslim, dapat berjalan dengan damai, aman, tertib dan lancar.

“Presiden sebagai Pemimpin Indonesia menyampaikan rasa bangga kepada seluruh peserta aksi damai, dimana para demonstran yang jumlahnya ratusan ribu, sangat patuh dan tertib terhadap perintah para ulama, habib, kyai yang mengawal aksi damai tersebut,” pungkasnya. (Puspen TNI)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel