BANDA ACEH, tniad.mil.id – Aksi terjun payung (Free Fall) enam prajurit TNI dari satuan Komando pasukan khusus (Kopassus) memeriahkan pameran Alutsista HUT TNI ke 73 di Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu (06/10/18) pagi.
Pantauan lokasi, aksi enam prajurit Kopasus tersebut mendapat perhatian dari masyarakat yang hadir. Terlihat ribuan warga berbondong-bondong datang dan berkumpul di lapangan Blang Padang untuk melihat dari dekat aksi para penerjun yang mengibarkan bendera merah putih, bendera Mabes TNI dan bendera lambang Kodam IM (gajah putih).
Informasi yang diterima, enam penerjun itu merupakan putra kelahiran Aceh. Para prajurit tersebut terjun di ketinggian 6000 Feet dan menggunakan Helly Bell 412 milik Penerbad dengan di piloti Kapten CPN Hani.
Adapun nama – nama enam prajurit yang melakukan aksi terjun Free Fall tersebut diantaranya, Lettu Inf Adrianus Gintu dengan rekor 3500 kali penerjunan, Sertu Muhammad Iqbal pernah melakukan 500 kali penerjunan, Serda Pirnadi dengan rekor 2700 kali penerjunan. Ia juga pernah mendapatkan prestasi dengan meraih juara III Asia pada perlombaan formasi Sky Dive Indoor.
Sedangkan Pelda Azhari yang membawa bendera Kodam IM, sudah melakukan 2.100 kali penerjunan, Serda Dadang yang membawa bendera Mabes TNI sudah melakukan 2.700 kali penerjunan, Praka Dedi Candra Desky yang membawa bedera merah putih sudah melakukan 2.500 kali penerjunan.
Lettu Inf Adrianus Gintu saat ditemui, mengatakan, bahwa kemampuan terjun bebas militer atau Military Free Fall ini merupakan salah satu kemampuan prajurit Angkatan Darat yang digunakan dalam aplikasi Infiltrasi ke suatu daerah dalam misi tertentu.
“Pada pelaksanaan sebenarnya peterjun menggunakan Full Combat Gear yang dirancang untuk mampu diterjunkan baik dengan metode Haho (High Altitude High Opening) maupun Alo (High Altitude Low Opening) guna menghindari pendeteksian musuh,” jelas Lettu Inf Adrianus Gintu usai melakukan penerjunan.
Dengan demikian, sambungnya, pasukan yang disusupkan akan mampu menciptakan efek pendadakan luar biasa bagi lawan dalam pelaksanaan suatu operasi khusus. “Selain itu dengan kemampuan ketepatan mendarat yang diaplikasikan dengan metode tandem, para peterjun juga mampu ditugaskan untuk menginfiltrasikan tenaga ahli ke suatu daerah tertentu yang tidak dapat dicapai dengan alat angkut darat serta tidak memenuhi persyaratan sebagai landing zone bagi alat angkut udara,” katanya.
Sementara itu Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko mengatakan, pameran ini sebagai bentuk untuk memperkenalkan berbagai jenis peralatan bersenjata yang dimiliki Kodam IM, TNI AU, dan TNI AL kepada masyarakat Aceh. Selain peralatan tempur dan menampilkan atraksi terjun payung, untuk menyemarakkannya lagi, nanti malam band papan atas Wali Band ikut menghibur masyarakat Aceh di lapangan Blang Padang.
“Kita pingin hibur masyarakat Aceh, ini juga bagian dari profesionalisme TNI untuk rakyat. Semoga pameran ini bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Dian salah satu warga yang berkunjung ke pameran mengatakan, pertunjukan segala peralatan perang milik TNI sangat penting, sebab akan menjadi pengetahuan tersendiri kepada masyarakat.
“Biasanya peralatan senjata punya militer tertutup dan ada pameran seperti ini sangat berguna untuk ilmu,” kata Dian.