Skip to main content
Kodam Iskandar Muda

Anak Yatim Piatu Asal Siborong-Borong Jadi Prajurit Infanteri Berprestasi

Dibaca: 14 Oleh 02 Des 2017Januari 18th, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD-Aceh Besar. Danrindam Iskandar Muda Kolonel Infanteri Niko Fahrizal menaruh kebanggaan kepada sosok Prada Firton Lumbantoruan. Warga baru baret hijau ini merupakan prajurit yang berprestasi karena berhasil menjadi rangking pertama Latihan Yudha Wastu Pramuka dan Tradisi Pembaretan Tamtama Infanteri Abit Dikmata TNI- AD tahun 2017.

Hal tersebut disampaikan Danrindam saat memberikan Jam Komandan kepada 120 prajurit siswa usai menutup Latihan Yudha Wastu Pramuka dan tradisi pembaretan Tamtama Infanteri Abit Dikmata TNI- AD tahun 2017, di Pantai Ujung Batee, Aceh Besar, Kamis (30/11/2017).

3a__1_

Danrindam IM mengatakan, Prada Firton Lumbantoruan ternyata anak yang kurang mampu dan yatim piatu, namun prestasinya mendapatkan rangking satu baik dari aspek sikap, perilaku, akademik dan jasmani. “Ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan, walaupun dari keluarga yang kurang mampu dan anak yatim piatu, semangatnya sungguh luar biasa,”tegasnya.

“Alhamdulillah, jebolan Dodiklatpur Rindam Iskandar Muda ini berhasil menjadi prajurit Infanteri yang berprestasi. Siapapun itu, dari latar belakang apa saja, dengan kemauan dan kerja keras akan menuai hasil yang baik seperti Prada Firton Lumbantoruan yang yatim piatu,” ujar Kolonel Inf Niko Fahrizal.

Baca juga:  DANDIM 1006/MTP MENYERAHKAN HEWAN QURBAN

Prada Firton Lumbantoruan lahir di Hariara, 22 Juli 1995 di Kecamatan Siborong Borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, merupakan anak ke-6 dari 7 bersaudara. Firton merupakan anak dari Monika Nababan dan Josman Lumbantoruan. Ayahnya meninggal saat usianya baru berumur 7 tahun. Tiga tahun kemudian, saat usianya 10 tahun, ibunya juga meninggal dunia.

Selama ini Firton tinggal bersama saudara sepupunya Praka Ungkap Lubis di Banda Aceh. Berkat bimbingan sepupunya, dirinya pun mengikuti seleksi menjadi prajurit TNI AD. Setelah dua kali gagal menjadi prajurit TNI AD, berkat kerja keras dan semangat pantang menyerah, pada tahun 2017 dirinya berhasil lulus menjadi prajurit TNI AD.

Selama rentang waktu 2015 sampai dengan 2017, dirinya pun sempat bekerja mencari uang di Pekanbaru sebagai helper mekanik. Kondisi yang memprihatinkan dan beban yang ditanggung satu orang adik yang bekerja di Jakarta sebagai pekerja bengkel, membuat sosok Firton Lumbantoruan bekerja keras banting tulang dengan sungguh-sungguh.

Setelah masuk menjadi prajurit TNI AD, walau anak yatim piatu tidak membuat dirinya menjadi minder. “Saya justru termotivasi untuk makin semangat belajar dan berlatih, sehingga berhasil menjadi prajurit Infanteri yang terbaik di angkatan ku,” tutur Prada Firton Lumbantoruan.

Baca juga:  Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi TA. 2014 di Buka Pangdam IM

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel