Skip to main content
Berita Satuan

Bantu Siswa SMK 2 Belu Siap Bekerja, Satgas Yonif 744 Berikan Pelatihan Otomotif

Dibaca: 134 Oleh 11 Sep 2020Tidak ada komentar
Bantu Siswa SMK 2 Belu Siap Bekerja, Satgas Yonif 744 Berikan Pelatihan Otomotif
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Membantu siswa SMK siap bekerja, personel Pos Damar Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744/SYB memberikan pengetahuan dan pelatihan otomotif serta perbengkelan bagi siswa SMK 2 Belu, Kabupaten Belu.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-RDTL Letkol Inf Alfat Denny Andrian, dalam rilis tertulisnya di Belu, NTT, Jumat (11/09/2020).

Dikatakannya, kegiatan bagi-bagi ilmu ini dilakukan beberapa anggota satgas yang memiliki skill dalam bidang perbengkelan dengan memperkenalkan bagian-bagian penting mesin kendaraan dan cara mengatasi bilamana terjadi kendala dan kerusakan khususnya pada mesin.

“Tujuannya agar siswa SMK memiliki keterampilan pada bidang perbengkelan dan siap bekerja atau dapat membuka usaha bengkel sendiri, ” ujar Alfat Denny.

Lebih lanjut dikatakan, di daerah perbatasan tersebut kendaraan roda dua yang bisa melayani service mesin kendaraan secara lengkap.

“Bengkel yang ada selain letaknya yang jauh, juga rata-rata hanya melayani tambal ban, ganti oli, ganti ban dan tambah angin saja, ” jelas Denny

Denny mengungkapkan, sebagian besar masyarakat Silawan untuk kegiatan sehari-hari lebih bertumpu pada kendaraan roda dua sebagai sarana transportasinya dikarenakan lebih efisien dan cepat dalam melintasi jalan yang umumnya masih tidak rata dan rusak.

Baca juga:  Tradisi Unik Kenaikan Pangkat Personel Penerbad Disiram TRS Pesawat

“Sehingga dengan memiliki usaha bengkel motor merupakan salah satu peluang usaha yang tergolong tepat di desa Silawan, ” imbuhnya.

Bantu Siswa SMK 2 Belu Siap Bekerja, Satgas Yonif 744 Berikan Pelatihan Otomotif

Untuk diketahui, sebagian besar warga Silawan membiarkan kendaraannya yang sudah rusak dan tidak diperbaiki.

“Ini dikarenakan jarak ke kota cukup jauh, sehingga warga enggan untuk membawa kendaraannya yang rusak untuk diperbaiki.

Markus (18) salah seorang siswa SMK 2 Belu mengatakan, dirinya dan teman-teman lainnya sangat senang bisa mendapat pengetahuan dalam bidang perbengkelan.

“Harapan kami, pengetahuan ini dapat jadi bekal membuka usaha bengkel motor.

Dirinya bersama temannya akan terus belajar agar mendapat pengetahuan lebih banyak lagi. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel