Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Dandim Bangkalan : Penyaluran Benih Jagung Jangan Terlambat

Dibaca: 23 Oleh 25 Sep 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Bangkalan – Komandan Kodim 0829/Bangkalan Letkol Inf Sunardi Istanto, SH., menekanan kepada jajran Koramil sampai Babinsa tentang penyaluran benih jagung kepada petani jangan terlambat.   Hal ini dikemukakan saat apel pagi pada hari Rabu (23/9/2015), yang digelar Makodim 0829/Bangkalan.

“Bantuan benih jagung untuk petani, penyaluran benih harus tepat sasaran dan jangan terlambat diharapkan sesuai dengan musim tanam. Jangan sudah lewat musim tanam baru dilakukan penyaluran benih,” tegas Dandim.

Selain menekankan pentingnya sasaran dan ketepatan penyaluran benih jagung sesuai dengan musim tanam, Dandim juga menekankan agar paradigma (mindset) petani dapat diubah melalui pendampingan yang dilaksanakan jajaran Kodim, terutama menyangkut motivasi petani untuk mensukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Pantauan di lapangan, kegiatan Koramil 05/Kwanyar Kodim 0829/Bangkalan, di bawah kepemimpinan Kapten Inf Mediono Darmadi dan anggotanya bersama Kapolsek Kwanyar, Manteri Tani dan PPL Kawanyar bersinergi untuk penyaluran benih jagung ke Kelompok Tani Desa Paoran, Desa Morombuh, Desa Ketetang, dan Desa Sumur Kuning.

Baca juga:  Kodam V/Brawijaya Berkomitmen Untuk Bersinergi Atasi Bencana Alam dan Pandemi

Mediono Darmadi, mengatakan bahwa “Untuk mensukseskan swasembada pangan, komoditas unggulan, yakni padi, jagung dan kedelai sudah menjadi prioritas untuk petani, selain irigasinya sudah, peralatannya itu menjadi faktor prioritas,” ujarnya.

“Kodim 0829/Bangkalan terus intensif mengawal dan memantau pendistribusian bantuan bibit dan pupuk bersubsidi memasuki musim tanam (MT) II tahun ini. Upaya itu guna mengantisipasi agar tidak terjadi penyelewengan benih dan pupuk di wilayah khususnya di Kwanyar Bangkalan”, pungkasnya

Sedangkan menurut PPL Kwanyar Joko, mengatakan bahwa, datangnya musim kemarau di beberapa tempat, khususnya di lahan tadah hujan, acapkali memberikan tantangan tersendiri bagi para petani terkait komoditas yang hendak mereka tanam. Komoditas yang memiliki adaptasi bagus di musim kemarau, seperti jagung, menjadi salah satu pilihan yang rasional bagi petani. Hanya saja bercocok tanam jagung dalam kondisi lingkungan yang kering juga tetap memerlukan perhatian khusus agar hasilnya optimal”, katanya.

Jagung pada dasarnya merupakan golongan tanaman yang sangat cocok ditanam di musim kemarau. Pasalnya, tanaman yang memiliki nama latin Zea mays ini memerlukan sinar matahari penuh selama masa hidupnya. Selain itu, tingkat penggunaan airnya juga tergolong sedang. Dari catatan Food and Agriculture Organization (FAO), kebutuhan air tanaman jagung berkisar antara 400 hingga 500 mm.

Baca juga:  Babinsa Koramil 05/Karanggayam Bantu Makadam Jalan

Meski begitu, komoditas pangan satu ini juga sensitif terhadap kondisi kekurangan maupun kelebihan air. Biasanya, jika mengalami kelebihan air, tanaman jagung akan menunjukkan respon berupa warna daun yang menguning dengan pertumbuhan yang terhambat dan hasil yang menurun. Sementara jika mengalami kekurangan air, tanaman akan menggulung daunnya untuk mengurangi laju penguapan.

“Selama pertumbuhannya, tanaman jagung memiliki juga fase-fase kritis terhadap kondisi kekurangan air. Fase-fase itu antara lain : fase perkecambahan, pembungaan, dan pengisian biji,” terang Joko PPL Kwanyar.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel