
JAKARTA, tniad.mil.id – Setiap Hari Senin, Babinsa Koramil 05/Pandawan menjadi Pembina Upacara di sekolah Negeri maupun swasta sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai. Tersebut disampaikan Danramil 1002-05/Pandawan, Kapten Inf Gunawan, dalam rilisnya di Pandawan, Kalimantan Selatan, Senin (4/2/2019).
Disampaikan Danramil, salah seorang Babinsanya Serka M Shaleh menjadi Pembina Upacara di MTs Ismail Kambat Selatan. Upacara bendera ini merupakan kewajiban setiap sekolah berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti (PBP).
Menurut Gunawan, upacara bendera mempunyai manfaat yang baik bagi upaya penumbuhan budi pekerti dan karakter bangsa, terutama nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan. “Nilai-nilai tersebut diantaranya adalah nilai kedisiplinan, kepemimpinan, kerja sama dan kekompakan, kekuatan fisik dan mental, patriotisme (kepahlawanan), dan lain sebagainya,”ujarnya.
“Ketika mengheningkan cipta, peserta didik diajak untuk mengingat dan menghayati jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur merebut kemerdekaan serta seraya mendoakan mereka yang telah mengorbankan jiwa, raga, dan harta. Dengan demikian para peserta didik dapat meneladani jiwa patriotisme para pejuang dan kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara akan semakin tumbuh dan kuat,”tegas Gunawan.
Sementara itu, Serka M.Shaleh mengungkapkan, dalam upacara bendera akan tercermin sikap dan prilaku serta kedisiplinan siswa. Generasi muda juga harus selalu diajak mengingat sejarah, bagaimana perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam mengusir penjajah. “Berkat jasa merekalah, maka kita dengan bebas dapat mengibarkan sang saka merah putih berkibar dengan megahnya,”jelasnya.
Shaleh menjelaskan, di lembaga pendidikan yang 70% kurikulumnya tentang keagamaan diajarkan berperilaku dan menjadi contoh yang baik di lingkungan sendiri dan lingkungan bermasyarakat. “Ilmu yang diterima di sekolah jangan disalahgunakan untuk hal yang tidak baik, gunakan ilmu untuk kebaikan,”tuturnya.
Dirinya berpesan, di era moderenisasi ini harus pandai-pandai memilih teman, jangan asal pilih teman, karena bisa terjerumus ke dalam perbuatan yang nista. “Bentengi diri dengan pengetahuan dan jangan melupakan perintah agama sebagai landasan moral dalam berkehidupan bermasyarakat,”pungkasnya. (Dispenad)