Skip to main content
Dinas Penerangan

Divif 3 Kostrad Bantu Evakuasi 18 Korban Jiwa di Perumnas Balaroa

Dibaca: 67 Oleh 10 Okt 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

PALU, tniad.mil.id – Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Yonarhanud)16/SBC Divisi Infanteri (Divif) 3 Kostrad, yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Alam, membantu evakuasi 18 korban jiwa di Balaroa, Palu Barat, Palu, Selasa (09/10/2018).

Sudah lebih satu minggu pasca gempa dan tsunami, tim dari TNI, Basarnas, dan relawan masih terus melakukan evakuasi korban di Palu, Donggala, Sigi, dan sekitarnya.

Salah satu lokasi, yakni seperti Perumnas Balaroa di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) merupakan titik terparah merasakan dampak bencana tersebut.

Tim evakuasi dan pencarian jenazah berasal dari Divif 3 Kostrad yang dibantu personel dari Basarnas, dan beberapa relawan terus bekerja tanpa kenal lelah.

Evakuasi dilakukan dengan dibantu alat berat, karena medan yang cukup sulit lantaran korban banyak yang tertindih bangunan berat dan tertimbun longsor.

Menurut Kapten Arh Meksi dari Divif 3 kostrad personel TNI membantu masyarakat dalam evakuasi dan pencarian korban, karena sudah lebih satu minggu pencarian dilakukan tetapi masih banyak korban yang belum ditemukan.

Baca juga:  Akhir Ramadhan Akankah Kemenangan yang Sesungguhnya yang Diri Dapat

“Kita sudah melaksanakan pencarian selama kurang lebih satu minggu. Evakuasi dan pencarian masih terus kita lakukan demi membantu saudara-saudara kita yang belum menemukan keluarganya,” ujarnya, Rabu (10/10/2018) di Palu.

Di tempat yang sama, Ichsan (45) salah satu warga masih menunggu khabar tentang anggota keluarganya yang hingga kini beluk diketemukan.

“Keluarga saya belum ditemukan sampai dengan sekarang pak, masih ada 2 orang ibu dan adik saya yang masih tertinggal didalam rumah saya. Saya mohon kepada bapak-bapak dari TNI dan Basarnas agar membantu melakukan pencarian kepada keluarga saya,” ucapnya dengan berlinang air mata.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel