Skip to main content
Kodam XVII/Cenderawasih

Gagahnya Merah Putih Berkibar di Tapal Batas RI – PNG

Dibaca: 185 Oleh 24 Okt 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Dansatgas Pamtas RI – PNG Yonif 407/Padmakusuma Letkol Inf Abi Kusnianto bertindak sebagai Pemimpin Upacara pada upacara penghormatan Bendera Merah Putih dan acara mengumandangkan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Hal ini sebagai akhir dari perjalanan selama 105 hari dari Sabang sampai Merauke Ekspedisi Cinta Tanah Air sepeda kayuh (Gowes). Kegiatan ini dilaksanakan di Tugu MM 13 batas negara Indonesia dengan Papua New Guinea Kampung Sota, Distrik Sota, Merauke, Minggu (23/10/2016).

Semangat dan kegigihan Roni Hartono dalam Gowes 100 hari dari Sabang sampai Merauke bersama Andi Varmaley yang berjumpa di Banyuwangi, dilanjutkan keliling Indonesia menuju Merauke. Hal ini bukanlah hal yang biasa, terbukti saat menceritakan suka duka dalam perjalanan yang telah dilakukan.

“Secara jujur kita tanpa sponsor hanya bermodalkan Rp.100.000,- dari Sabang, ternyata bisa berada di Sota Merauke. Perjalananan yang ditargetkan 100 hari dan semua itu terbukti walaupun menjadi 105 hari dikarenakan kendala teknis. Kondisi sepeda yang rusak diperjalanan serta transportasi penyeberangan yang menggunakan kapal laut dengan jadwal tidak bersamaan dengan kedatangan kami di Bitung,” ujar Roni Hartono.

Baca juga:  Danrem 174/ATW Anjangsana di Kampung Adat Wasur (Suku Marori Men Ngge)

Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 407/Padmakusuma disela-sela kegiatan menyampaikan sangat terharu dan bangga terhadap masyarakat pengunjung Tugu Perbatasan yang memberikan apresiasi secara spontan bergabung dengan ekspedisi cinta tanah air (Gowes 100 hari) untuk bersama–sama melaksanakan upacara bendera dan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Menurutnya hal ini dapat membangkitkan jiwa nasionalisme dan patriotime. Apalagi kegiatan ini dilaksanakan di perbatasan, ujung timur Indonesia, ditambah dengan hal yang luar biasa dilakukan Tim Gowes menjelajahi dari Sabang sampai Merauke melihat keaneragaman budaya, adat istiadat, keindahan alam Indonesia serta memahami dan mencintai Indonesia bahwa ternyata perbedaan bukan merupakan suatu pemisah atau kendala untuk kesatuan Republik Indonesia. “Justru hal ini merupakan kekayaan dan keanekaragaman bangsa kita yang harus tetap kita jaga, baik ancaman dari luar maupun dalam negeri,”kata Danyon.

Dansatgas juga menyampaikan kesan moral kepada masyarakat Indonesia bahwa Negara Indonesia adalah bangsa yang besar, indah dan banyak terdapat kekayaan alam serta keaneragaman budaya, untuk itu kita jangan sampai terlena dengan situasi yang berkembang, yang kemungkinan menjauhkan kita dari cinta tanah air.

Baca juga:  Kodim 1705 /Paniai Gelar Sosialisasi Reformasi Birokrasi

“Lanjutkan perjuangan ini serta ceritakan kepada khalayak banyak bahwa Indonesia itu kaya, masyarakatnya arif, ramah dan santun serta mempunyai banyak potensi. Selanjutnya tularkan kepada generasi muda Semangat Cinta Tanah Air,”ungkapnya.

Roni Hartono selaku penunggang sepeda kayuh (Gowes) di akhir kegiatan mengucapkan terima kasih kepada seluruh instansi khususnya Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 407/Padmakusuma yang telah membantu dalam pelaksanaan upacara akhir dari perjalanan Gowes 105 hari dari Sabang sampai Merauke. Rencana ke depan Ekspedisi Cinta Tanah Air akan melanjutkan perjalanan Go Internasional tepat pada tanggal 17 Agustus 2017, yaitu akan mendaki gunung berapi Kilimanjaro di Tanzania Afrika.

Pelaksanaan upacara yang dihadiri oleh Tim Ekspedisi Cinta Tanah Air Sepeda Kayuh (Gowes), Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 407/Padmakusuma, Polsek Sota, Club Vespa Merauke, komunitas Onthel Merauke dan masyarakat pengunjung Tugu Perbatasan yaitu berjalan lancar, sangat sederhana dan khidmat.(Pendam 17)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel