Pangdam Jaya, Mayjen TNI Agus Sutomo, SE menghadiri acara acara Bincang-Bincang KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) dengan Pemprov DKI Jakarta, Kodam Jaya, Polda MetroJaya, Pemda Bekasi, Pemkot Depok dan Pemda Tangerang. Acara berlangsung di Gedung Lemhanas Jakarta.
Tampil sebagai narasumber tunggal, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Turut hadir Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian, para Danrem, Dandim, Kapolres, Kapolsek, Walikota, Bupati, Camat, dan Lurah wilayah Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Inti dari pertemuan tersebut, Gatot ingin mengajak tiga pilar yakni unsur Pemda, Polri, dan TNI bersinergi hingga level bawah. Tujuannya untuk terus mensosialisasikan seluruh masyarakat dan persiapan penyelamatan bangsa Indonesia hingga generasi mendatang.
Karena, Indonesia sebenarnya dalam keadaan dijajah oleh musuh negara yang tak terlihat. Gatot menyebutnya dengan istilah proxy war. Lalu Gatot menjelaskan secara detail mengenai apa itu proxy war. Mulai populasi dan ketahanan pangan dunia, ancaman krisis energi dunia, serta ancaman negara-negara penghasil pangan di garis ekuator bumi.
Salah satu negar itu adalah Indonesia, yang bakal menjadi incaran negara-negara lain. Terutama ketika terjadi krisis energi fosil dan pangan dunia yang diramalkan mulai tahun 2043.
“Inilah tantangan anak dan cucu kita ke depan bagaimana keadaan anak cucu kita apa bisa hidup layak. Kalau kita cuek-cuek saja maka akan jadi anak seperti di gambar,” ucap Gatot semberi menunjukkan foto seorang anak yang menderita kelaparan.
Indonesia berada pada garis ekuator yang bisa ditanami sepanjang tahun. Sedangkan energi fosil mulai beralih ke bio energi. Indonesia akan menjadi ajang perebutan bangsa bangsa asing. Lalu Gatot meminta hadirin seolah-olah menjadi presiden negara lain dengan jumlah penduduk miliaran namun dalam kondisi krisis pangan dan energi.
“Kira-kira apa yang akan dilakukan presiden untuk menyelamatkan rakyatnya,” ungkapnya. Sejumlah peserta pun tunjuk jari. Ada yang mengatakan akan menyerang Indonesia yang subur. Ada yang mengatakan bekerjasama dalam sektor pengelolaan energi dan pangan. Ada yang akan menyuap pejabat-pejabat di Indonesia.
Hingga ada yang mengusulkan membuat teknologi pangan tablet yang bisa membuat kenyang dalam, vyaktu satu tahun. Hingga akhirnya Gatot mengungkapkan bagaimana cara memenangkan proxy war itu. Yakni dengan cara bersatu padu seluruh rakyat Indonesia.
Gatot juga menyatakan, Indonesia yang ditakuti bukan TNI-nya tetapi justru rakyatnya. Dia lalu membuktikan dengan sejarah serta ucapan jenderal perang Inggris yang ditakutinya justru adalah rakyat Indonesia. (Sumber: HU Indo Pos)