Skip to main content
Berita Satuan

Gotong Royong Bisa Menangkan Proxy War

Dibaca: 261 Oleh 18 Jun 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Agus Sutomo, SE menghadiri acara acara Bincang-Bincang KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) dengan Pemprov DKI Jakarta, Kodam Jaya, Polda MetroJaya, Pemda Bekasi, Pemkot Depok dan Pemda Tangerang. Acara berlangsung di Gedung Lemhanas Jakarta.

Tampil sebagai narasumber tunggal, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Turut hadir Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian, para Danrem, Dandim, Kapolres, Kapolsek, Wali­kota, Bupati, Camat, dan Lurah wilayah Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Inti dari perte­muan tersebut, Gatot ingin mengajak tiga pilar yakni unsur Pemda, Polri, dan TNI bersinergi hingga level bawah. Tujuannya untuk terus mensosialisasikan seluruh masyarakat dan persiapan penyelamatan bangsa Indonesia hingga gene­rasi mendatang.

Karena, Indonesia sebenarnya dalam keadaan dijajah oleh musuh negara yang tak terlihat. Gatot menyebutnya dengan is­tilah proxy war. Lalu Gatot men­jelaskan secara detail mengenai apa itu proxy war. Mulai popu­lasi dan ketahanan pangan du­nia, ancaman krisis energi dunia, serta ancaman negara-negara penghasil pangan di garis ekua­tor bumi.

Baca juga:  Koramil 01/Kebumen Ajak Masyarakat Bersihkan Selokan Keposan

Salah satu negar itu adalah Indonesia, yang bakal menjadi incaran negara-negara lain. Terutama ketika terjadi krisis en­ergi fosil dan pangan dunia yang diramalkan mulai tahun 2043.

“Inilah tantangan anak dan cucu kita ke depan bagaimana keadaan anak cucu kita apa bi­sa hidup layak. Kalau kita cuek-cuek saja maka akan jadi anak seperti di gambar,” ucap Gatot semberi menunjukkan foto seo­rang anak yang menderita kelapa­ran.

Indonesia berada pada garis ekuator yang bisa ditanami sepan­jang tahun. Sedangkan energi fosil mulai beralih ke bio ener­gi. Indonesia akan menjadi ajang perebutan bangsa bangsa asing. Lalu Gatot meminta hadirin seolah-olah menjadi presiden negara lain dengan jumlah pen­duduk miliaran namun dalam kondisi krisis pangan dan energi.

“Kira-kira apa yang akan dila­kukan presiden untuk meny­elamatkan rakyatnya,” ungkap­nya. Sejumlah peserta pun tunjuk jari. Ada yang mengatakan akan menyerang Indonesia yang subur. Ada yang mengatakan bekerjasama dalam sektor peng­elolaan energi dan pangan. Ada yang akan menyuap pejabat-pejabat di Indonesia.

Baca juga:  Satgas Yonif 743/PSY Evakuasi Kendaraan Yang Terjebak Di Jalan Perbatasan

Hingga ada yang mengusulkan membuat teknologi pangan tablet yang bisa membuat keny­ang dalam, vyaktu satu tahun. Hingga akhirnya Gatot men­gungkapkan bagaimana cara memenangkan proxy war itu. Yakni dengan cara bersatu padu seluruh rakyat Indonesia.

Gatot juga menyatakan, Indo­nesia yang ditakuti bukan TNI-nya tetapi justru rakyatnya. Dia lalu membuktikan dengan seja­rah serta ucapan jenderal perang Inggris yang ditakutinya justru adalah rakyat Indonesia. (Sumber: HU Indo Pos)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel