Skip to main content
Kodam IX/Udayana

Jaga Kelestarian Alam Laut, Dandim 1622/Alor : Warisan Terbaik Bagi Anak Cucu

Dibaca: 27 Oleh 29 Okt 2021Tidak ada komentar
Jaga Kelestarian Alam Laut, Dandim 1622/Alor : Warisan Terbaik Bagi Anak Cucu
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id– Hadiri Peresmian Taman Bawah Laut Arca Moko, Kamis (28/10/2021), Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag menegaskan, kegiatan ini sebagai langkah awal yang baik dan akan memberikan kesejahteraan bagi warga masyarakat/nelayan di Desa Pulau Buaya serta sebagai warisan yang akan dinikmati oleh anak cucu hingga waktu yang tidak ditentukan.

Hal ini disampaikan Dandim dalam sambutannya di Desa Pulau Buaya, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, NTT, Kamis (28/10/2021)

Jaga Kelestarian Alam Laut, Dandim 1622/Alor : Warisan Terbaik Bagi Anak Cucu

Peresmian taman bawah laut arca Moko yang terjadi hari ini disini, merupakan sesuatu yang diharapkan oleh masyarakat untuk memberikan penegasan kepada masyarakat luas dan dunia luar bahwa, nelayan asal Desa Pulau Buaya sangat merindukan alam laut yang lestari alam terumbu karangnya dan ekosistem lain.

Semua yang hadir saat ini, tentu mengharapkan masyarakat/nelayan Desa Pulau Buaya senantiasa melestarikan lingkungan alam laut terutama daerah penangkapan ikan agar menggunakan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan atau tidak merusak terumbuh karang dan ekosistem lainnya.

Baca juga:  Satgas Pengamanan Maluku Utara Yonif RK 732/Banau Ajarkan PBB Kepada Pelajar

Arca Moko akan ditanam dalam laut dan menjadi tumbuhnya terumbuh karang, maka ikan-ikan akan bertelur disana secara alami dan memberikan kesejahteraan yang merupakan suatu anugerah alam yang tidak akan habis habisnya sebagai warisan terbaik bagi anak cucu.

Jaga Kelestarian Alam Laut, Dandim 1622/Alor : Warisan Terbaik Bagi Anak Cucu

Lanjutnya, semua menaruh harapan yang besar kepada masyarakat agar mencintai kelestarian laut. Ini tidak berlaku hanya di sekitar Desa Pulau Buaya tetapi seluruh perairan laut Pulau Alor yang harus dijaga.

Masyarakat/nelayan harus meneruskan kebiasaan yang baik seperti menjaga kelestarian laut sehingga keseimbangan alam di laut terjaga dan semakin indah. Kedepannya Pulau Buaya menjadi tujuan wisata yang menjanjikan kesejahteraan.

“Orang sebelum datang ke sini pasti berpikir di Desa Pulau Buaya ini pasti banyak buayanya dan menyeramkan. Begitu kami rombongan tiba di sini, ternyata masyarakat hatinya sangat berbudaya, makanya kami dikalungkan selendang. Desanya boleh nama Pulau Buaya tetapi hati yang dimiliki orang-orangnya sangat berbudaya”, cetus Dandim.

Berbicara tentang laut pasti yang tergambar oleh setiap individu adalah kapal, tepi pantai, ikan, terumbu karang, dan berbagai ekosistem laut lainnya. Terutama di Alor ini dengan kekayaan bawah laut yang melimpah ruah dan tidak kalah indah dengan wisata laut tempat lainnya di Indonesia.

Baca juga:  Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns Bersama Warga Renovasi Musholla di Perbatasan

Tidak asing bahwa Alor biasa disebut sebagai surga di timur matahari. Maka harus dijaga surganya wisata alam bawah laut bagi para wisatawan baik dari dalam negara maupun mancanegara, seperti Bunaken dan Raja Ampat. Karena didalamnya terdiri dari berbagai jenis ikan dan keindahan terumbu karang yang menghiasi lautnya, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Jaga Kelestarian Alam Laut, Dandim 1622/Alor : Warisan Terbaik Bagi Anak Cucu

Namun ekosistem laut sudah mulai terancam terkhusus di pulau Alor sendiri akan berangsur-angsur memburuk. Momentum hari ini perlu kita sadari bahwa lingkungan perlu diperhatikan agar setiap ekosistem makhluk hidup tidak terancam dan tidak ada yang dirugikan, dalam hal ini perlunya kesadaran diri untuk peduli terhadap alam dan laut.

“Merusak terumbu karang dan pengeboman untuk dapat ikan secara gampang, ini kan merusak apa yang ada di laut tanpa memikirkan dampak dalam jangka panjang. Tentu ini tidak boleh terjadi seperti merusak terumbu karang dan pengeboman ikan. Tadi Pak Kapolres sudah sampaikan bahwa ada nelayan asal Desa Pulau Buaya terpaksa harus berurusan secara hukum karena diduga melakukan pengeboman ikan, ” tegas Dandim.

Baca juga:  “NTB Merah Putih” Menggugah Semangat Pemuda

Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Kabupaten Alor Sony Alelang, S.Sos, Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag, Kapolres Alor AKBP Agustinus Chrismas, S.I.K, Kepala Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT Saleh Goro, Rektor Untrib Alfons Gorang, S.Sos, Kasat Pol PP Kab. Alor, Pasiterdim 1622/Alor, Kapolsek Abal, Babinsa Serka Natan Laan serta tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta warga masyarakat Desa Pulau Buaya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel