
JAKARTA, tniad.mil.id – Akibat hujan yang turun terus menerus, jalan trans Yetti-Yaffi longsor sehingga mendorong Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 100/Prajurit Setia, Pos Kalipao bersama warga Kampung Yuwainda, segera melaksanakan perbaikan.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Raider 100/PS Mayor Inf M. Zia Ulhaq, dalam keterangan tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (30/10/2020).
Diungkapkan Dansatgas, longsornya jalan yang berada tepat di jalan Kampung Yuwainda yang menghubungkan jalan dari Trans Papua Yetti-Yaffi terjadi pada Kamis (29/10/2020), sehingga membuat kendaraan yang melintas agak terhambat akibat hujan deras yang melanda kampung Yuwainda sejak dua hari kemarin.
“Cuaca yang panas dan terik tidak mematahkan semangat para personel Pos Kalipao dan para warga untuk melaksanakan gotong-royong perbaikan jalan longsor di Kampung Yuwainda, “ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan yang dipimpin oleh Serka Endar bersama 5 orang anggota lainnya, dengan penuh rasa gembira melaksanakan tugas pokok TNI sebagai garda terdepan di perbatasan RI-PNG.
“Selain menjaga patok batas negara, tugas teritorial seperti ini juga sudah menjadi ladang pengabdian Satgas bagi warga di wilayah perbatasan ini,” jelasnya.
“Semoga apa yang dilakukan oleh personel Satgas dapat membantu meringankan kesulitan warga, serta menjadikan kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan mempererat kebersamaan dengan warga,” urai M.Zia Ulhaq.
Di tempat terpisah, Agus Psebo (45), salah satu warga yang ikut dalam kegiatan ini mengungkapkan rasa bangganya kepada Satgas atas kecepatan dan kepedulian dalam mengatasi longsor ini.
“Kehadiran Bapak Satgas sangat membantu kami, dengan perbaikan ini diharapkan jalan pun segera dapat dilalui lagi dan aktivitas warga pun tidak terganggu,” tuturnya.
“Semoga kegiatan perbaikan jalan ini dapat berdampak positif bagi warga dan dapat melancarkan jalur darat agar kembali normal,” pungkas Agus bangga.
Melalui kegiatan tersebut akhirnya aktivitas lalu lintas seperti kendaraan roda empat dan roda dua sudah dapat melewati jalan tersebut dengan normal serta tidak menghambat kegiatan sehari-hari warga di perbatasan RI-PNG. (Dispenad)