JAKARTA, tniad.mil.id – Memastikan masyarakat tetap kondusif dan patok batas negara dalam keadaan aman, Satgas Yonif 713/ST melaksanakan patroli wilayah keluar masuk hutan jelajahi belantara Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 713/ST, Letkol Inf Dony Gredinand, S.H., M.Tr.Han., M.I.Pol., dalam rilis tertulisnya di Jayapura, Papua, Rabu (15/4/2020).
Lebih lanjut dikatakan Dansatgas, jelajahi hutan lebat Papua melewati jalan terjal dan berliku tak mengendurkan semangat tim patroli Pos Kotis, Pos Kout, Pos Skamto, Pos Koya Koso, Pos Nafri, Pos Yeti dan Pos Kaliasin dalam memastikan kondusifitas wilayah terpantau aman.
“Patroli keamanan wilayah yang dilaksanakan di Distrik Arso Timur dan Distrik Muara Tami pada Senin (15/4/2020), melalui hutan belantara dan medan yang terjal menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
Diungkapkan Dony Gredinand, walau melalui medan berat yang cukup luas, semangat anggota Satgas dalam melaksanakan patroli tak pernah kendur.
“Mereka tetap semangat dalam menjalankan tugas, karena tugas yang diemban ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi prajurit TNI,” jelasnya.
“Patroli kali ini berbeda dengan patroli-patroli yang dilaksanakan sebelumnya, selain medan yang dihadapi lebih menantang karena belum pernah sama sekali dilalui masyarakat. Ditambah jurang dan tebing ekstrim, tetapi tidak menciutkan nyali anggota Satgas dalam mengecek patok batas negara,” imbuh Dony.
Dony juga menambahkan bahwa patroli wilayah ini sudah menjadi tugas Satgas di wilayah perbatasan, sekaligus juga memberi jaminan keamanan bagi warga dalam melaksanakan aktivitasnya.
“Selain itu, dalam setiap patroli, kita juga selalu bertegur sapa dan bersilaturahmi dengan warga di sepanjang jalur yang dilewati. Dimana pun kita berada kemanunggalan TNI-rakyat harus selalu diaplikasikan, karena kehadiran kita di sini untuk membantu dan berbakti kepada rakyat,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Danton Waltis Satgas Letda Inf Josua Prayoga Saragih mengatakan, menjaga kedaulatan wilayah terlebih wilayah penugasan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga PNG menjadi suatu kebanggaan bagi setiap personel Satgas, dikarenakan tidak semua prajurit TNI mendapatkan tugas melaksanakan pengamanan di perbatasan ini.
“Apalagi wilayah yang kita lalui, masih sering dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dalam mencari keuntungan, seperti penebangan kayu secara ilegal, termasuk penyeludupan barang dari negara tetangga,” tuturnya.
Dirinya juga selalu menekankan kepada anggota untuk selalu waspada dan konsentrasi yang tinggi dalam melewati setiap wilayah yang dilalui.
“Alhamdulillah, berkat kekompakan dan kerja sama yang kuat, tugas nan berat ini dapat dilaksanakan dengan aman dan lancar, “pungkasnya penuh semangat. (Dispenad)
