
JAKARTA, tniad.mil.id – Melalui kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) yang ditetapkan Satgas Pamtas RI – RDTL Sektor Timur untuk menjaga kebersihan lingkungan, program ini sekaligus untuk mempererat hubungan silaturahmi antara Personel Satgas dengan Warga Masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia – Republik Demokratik Timor Leste (Satgas Pamtas RI-RDTL) Sektor Timur, Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro dalam keterangan tertulisnya di Mako Satgas Pamtas Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, NTT, Jumat (16/4/2021).
Diuangkapkan Dansatgas, Jumat Bersih sudah menjadi program Satgas sebagai upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan dan fasilitas umum lainnya.
“Program Jumat Bersih ini untuk menghidupkan kembali budaya gotong-royong sebagai jati diri bangsa,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan bahwa hampir seluruh pos melaksanakan Jumat Bersih yang dilakukan bersama dengan warga masyarakat. Yaitu personel Pos Asulait melaksanakan karya bakti pembangunan kamar mandi umum di Desa Sarabau, Personel Pos Silawan melaksanakan pembersihan di sekitar Gereja Kapela Santo Teodorus Silawan, personel Pos Mahen bersama warga melaksanakan pembangunan rumah adat di Desa Dulasi, personel Pos Motaain melaksanakan karya bakti pembersihan tanah yang menutupi badan jalan akibat tanah longsor di Dusun Halibada sehingga jalan kembali berfungsi normal.
Selain itu, sambungnya, ada juga personel Pos Lakmars melaksanakan karya bakti di Kapela Arnoldus Yansen di Dusun Purkow Desa Henes, personel Pos Laktutus membantu petani cabe membersihkan lahannya dari rumput di Dusun Fatuleno A Desa Fohoeka, personel Pos Asumanu membantu masyarakat Desa Asumanu menyambung pipa saluran air bersih dari sumber air ke tempat penampungan air di Leomanehat, personel Pos Salore bersama warga melaksanakan gotong-royong membersihkan lingkungan Kantor Desa Tulakadi dan personel Pos Nananoe bergotongroyong membersihkan rumah warga di Dusun Nananoe Desa Nananoe yang terkena angin kencang beberapa waktu lalu.
“Ini semua dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman di samping menjalin silaturahmi, keakraban dan kebersamaan dengan masyarakat wilayah perbatasan,” terang Bayu Sigit.
Tidak lupa, melalui kegiatan tersebut, dirinya juga mengajak masyarakat untuk membudayakan kehidupan budaya gotong-royong sebagai sarana timbal balik yang saling menguntungkan serta menambah kebersamaan dan kekompakan di lingkungan masyarakat. (Dispenad).