Skip to main content
Berita Satuan

Kasum TNI : Berita Hoax Bahayakan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Dibaca: 1072 Oleh 07 Feb 2017Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Penyebaran berita bohong (hoax) melalui media sosial dapat menyebabkan perpecahan yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI Tahun 2017, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).

Kasum TNI mengatakan, dalam mengcounter berita hoax, Satuan Intelijen, Teritorial dan Penerangan tidak boleh bekerja sendiri-sendiri, namun harus bekerjasama, tergantung situasi yang ada. “Satuan Intelijen, Teritorial dan Penerangan harus memiliki kemampuan untuk mengcounter informasi hoax tersebut,” tegasnya.

Kasum TNI mengharapkan jajaran Intelijen, Teritorial dan Penerangan agar dapat memberikan pemahaman kepada jajaran dibawahnya untuk dapat memberikan informasi yang positif kepada pimpinan sebelum menyampaikan pernyataan, sehingga berita negatif dapat dinetralisir secara maksimal menjadi berita positif. “Jajaran Penerangan TNI tidak boleh ketinggalan dalam mengakses informasi secara langsung sebelum dilakukan evaluasi atau analisa,” katanya.

Baca juga:  Sertu (K) Huswatun Hasanah Raih Perak di Final ASBC Dubai

Kasum TNI menyampaikan, Rapat Koordinasi yang dilaksanakan di tingkat Mabes TNI merupakan wahana silaturahmi dalam suatu komunitas Intelijen, Teritorial dan Penerangan untuk mengakses evaluasi pelaksanaan Program Kerja Tahun Anggaran 2016. “Pelaksanaan program-program kerja yang telah digulirkan dari hasil tersebut, wajib hukumnya untuk dilaksanakan,” jelasnya.

Sebelum mengakhiri pengarahannya, Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan memberikan beberapa penekanan diantaranya, manfaatkan dengan baik Rakor terpadu ini sebagai sarana koordinasi dan komunikasi Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI, tingkatkan kepekaan deteksi dan cegah dini terhadap setiap perkembangan situasi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, waspadai dan antisipasi secara bersama-sama terkait Pilkada Serentak serta Insan Penerangan harus menguasai media sosial agar dapat membangun opini publik.

Rakor Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI Tahun 2017, diikuti oleh 448 peserta, terdiri dari 140 peserta Rakor Intelijen, 188 peserta Rakor Teritorial dan 120 peserta Rakor Penerangan TNI.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel