Skip to main content
Kodam XVI/Pattimura

Kekurangan Guru, Prajurit Kostrad Ikut Mengajar di Maluku Tengah

Dibaca: 133 Oleh 27 Jan 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD-Maluku Tengah. Satgas Pamrahwan Batalyon Infanteri Raider 515/Ugra Tapa Yudha, Kostrad peduli akan pendidikan bagi generasi penerus. Hal ini ditunjukkan dengan membantu program pemerintah dalam percepatan kemajuan pendidikan, khususnya di wilayah Negeri Mamala, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah sebagai tenaga pengajar di SD Negeri 01 Mamala, Rabu (24/01/2018).

bra4a

Danki SSK 1 Yonif Raider 515/UTY Kapten inf Hadi Mukti mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan antara lain adalah dengan memperbantukan 3 (tiga) prajurit anggota Pos Satgas Mamala menjadi tenaga pengajar yang dipimpin oleh Praka Arifuddin. “Adapun sasaran mengajar tersebut dilaksanakan di kelas 5 dan kelas 6 SD Negeri 01 Mamala,”ujarnya.

“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Satuan Tugas Pamrahwan Maluku yang sedang bertugas di daerah Negeri Mamala, karena dari jumlah guru yang seharusnya berjumlah 15 Orang hanya terdapat 8 Orang guru saja. Dihadapkan dengan jumlah murid setiap kelas sekitar 30 sampai dengan 40 siswa, kurang efektif saat proses belajar mengajar,”tegas Kapten inf Hadi Mukti.

Lebih lanjut disampaikan, kegiatan ini telah dilaksanakan sejak bulan Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018. “Saat ini masih banyak sekolah di wilayah Maluku yang mengalami kekurangan tenaga pengajar, maka Satgas Yonif R 515/UTY Kostrad berusaha membantu dengan menerjunkan prajuritnya yang telah mendapat pembekalan teknik mengajar dari Dinas Pendidikan Jember ke sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan guru,”ungkapnya.

Baca juga:  Bangga Sebagai Prajurit Kostrad

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 01 Mamala Latukau (52 tahun) menyambut baik kegiatan dari Pos Satgas Yonif R 515/UTY, Kostrad yang ikut berperan serta dalam membantu sebagai tenaga pengajar. “Selain membantu kegiatan belajar-mengajar di kelas, anggota Satgas juga melatih siswa-siswi belajar baris-berbaris dan tata cara pelaksanaan upacara bendera,”ucapnya.

”Tujuan dari pelatihan baris berbaris dan upacara bendera ini adalah demi membangkitkan jiwa kedisiplinan serta menumbuhkan rasa nasionalisme di dalam hati para siswa sejak dini,” tutur Tatukau. (Pendam XVI).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel