Dalam rangka Percepatan Penyerapan Gabah dan Beras Nasional, bersama Bulog Sub Divre Polman, Kodim 1402/Polmas menggelar Rapat evaluasi Serapan Gabah dan Beras Petani (Sergap) se- wilayah Kabupaten Polman di ruang rapat Kodim 1402/Polmas Kabupaten Polman, Sulbar. Rabu(11/05)
Hadir pada acara tersebut Dandim 1402/Polmas Letkol Kav I Made Bagus Suraputra, Kepala Bulog Sub Divre Polman Abdul Razak Djabbar, Danramil dan Danpos Ramil Jajaran Kodim 1402/Polmas serta Pengusaha Penggilingan Padi se- Kabupaten Polewali Mandar.
Dandim 1402/Polmas saat membuka kegiatan tersebut mengatakan rapat evaluasi serapan gabah petani oleh bulog ini dilaksanakan karena Kodim diberikan tugas oleh pemerintah untuk membantu bulog menyerap gabah petani untuk mencapai target yang sudah ditentukan khususnya di wilayah kabupaten Polman ini.
“Tidak ada paksaan kepada para pengusaha penggilingan untuk seluruhnya menjual bersas ke bulog karena Negara kita adalah Negara demokrasi, dan Kodim 1402/Polmas tidak menginginkan para pengusaha mengalami kerugian tapi saya mengharapkan sisihkan sebagian untuk diserap oleh bulog agar target yang ditetapkan oleh pemerintah dapat tercapai”. Tegas Dandim
Lanjut Dandim memberikan gambaran kepada para pengusaha bahwa jika kita tidak ingin pemerintah mengimpor beras dari luar maka target bulog harus terpenuhi untuk kebutuhan Nasional karena patokan pemerintah terhadap ketersediaan pangan nasional ada pada Bulog.
“untuk itu kami mengharapkan kepada para pengusaha penggilingan agar membantu bulog untuk mencapai target yang ditentukan oleh pemerintah” Harapnya
Ia juga menyampaikan bahwa keterlibatan TNI dalam hal ini mengurusi tentang pangan yaitu untuk mengamankan kedaulatan pangan Nasional dan membantu mengamankan kebijakan pemerintah.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Polman, Abdul Razak Djabbar mengatakan, bahwa mekanisme pembelian oleh Perum Bulog terhadap hasil panen petani, sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Target untuk Bulog Sub Divre polman sekitar 21.000 ton dan saat ini sudah terserap 8.822,85 ton atau sekitar 42,8%.Pengadaan yang dilakukan ini, agar stok cadangan ketahanan pangan dan pengamanan dapat terpenuhi. Diharapkan petani tidak menjual hasil panennya kepada pihak ketiga (tengkulak ” tandasnya seraya mengharapkan.