Dalam menghadapi kasus Covid-19 di Indonesia, RSPAD terus melakukan terobosan untuk menangani pasien positif corona maupun pencegahan penyebaran virus yang mematikan tersebut. RSPAD telah membuat laboratorium rapid test PCR Covid-19, sebagai sarana penunjang pendeteksi awal pasien yang diduga terpapar virus corona.
Dalam teleconference lanjutan, pihak RSPAD menjelaskan, sebelum pengoperasian laboratorium, telah dilakukan validasi dan sedang berlangsung pengujian sampel untuk pemeriksaan awal.
“Kami dapat menguji 94 sampel dalam satu kelompok pengujian yang selesai dalam waktu 5 jam,” ujar dokter Lili.
Dokter Lili menambahkan, jam operasional laboratorium rapid test akan tutup pada pukul 11.00 dan hasilnya akan keluar sekitar pukul 17.00.
“Jika ada sampel yang masuk di atas jam 11.00, maka akan dilakukan uji sampel keesokan harinya,” tambah dokter Lili.
Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa menyarankan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dilakukan terkait dengan uji sampel laboratorium.
“Dalam uji sampel, tidak perlu menunggu quota penuh sebanyak 94 sampel. Kalau perlu lakukan uji sampel dua kali sehari, di jam 11 dan jam 5 sore. Berapa pun kuotanya yang masuk di jam 11, itu yang dites. Begitupun jika ada sampel yang masuk hingga pukul 5, pukul 6 malam dilakukan uji sampel,” ujar Jenderal Andika.
Jenderal Andika menambahkan uji sampel dilakukan dua kali sehari untuk mempercepat pelayanan RSPAD.
“Sehingga tidak ada sampel yang masuk hari ini, baru diperiksa besok pagi,” imbuh Kasad.
Selain itu, pihak RSPAD juga berterima kasih kepada Ditziad yang telah memberikan pinjaman filling cabinet untuk sarana penunjang di labolaturium.
“Kalau masih kurang, nanti akan kami siapkan lagi, tidak perlu meminjam,” pungkas Jenderal TNI Andika.
#TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat