Sebanyak 500 Prajurit dari Batalyon jajaran Divisi 2/Kostrad yang terdiri dari Batalyon Arhanudse 2/K, Batalyon Zipur 2/K, Batalyon Kesehatan 2/K dll tergabung dalam Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan pada Selasa (22/9) telah diberangkatkan oleh Asops Kasum TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan dari bandara Abdul Rahman Saleh Malang.
Keberadaan Satuan Penugasan (Satgas) tersebut akan ditempatkan di Banjarmasin Kalimantan Selatan untuk membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) daerah maupun Pemerintah Daerah beserta seluruh komponen yang ada untuk memadamkan titik api dan titik asap. Selain itu Satgas tersebut secara tekhnis akan langsung di Bawah Kendali Operasi (BKO) dari BNPB.
Menurut Asops Kasum TNI Satgas tersebut harus dapat menyisir setiap sudut-sudut hutan yang berpotensi timbulnya titik-titik api kebakaran, dengan mengefektifkan alat pemadaman yang dibawa dan/atau memanfaatkan sesuatu dihutan untuk dijadikan alat pemadaman. Disamping itu Satgas pemadaman ini juga mendapat perintah untuk melaksanakan tindakan polisionil dari Panglima TNI, dengan maksud bahwa setiap tindakan dan perbuatan yang diduga telah diketahui disengaja oleh oknum, maka Satgas tersebut dapat melakukan penangkapan terhadap oknum tersebut untuk kemudian diserahkan kepada aparat yang berwajib guna menjalani proses hukum selanjutnya.
Akhirnya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berpesan melalui amanatnya yang dibacakan oleh Asops Kasum TNI agar Satgas ini dapat melaksanakan tugas ini dengan semaksimal mungkin, tidak gampang menyerah dan adakan koordinasi serta bangun sinergitas dengan lembaga-lembaga terkait di wilayah agar pelaksanaan tugas pemadaman dapat berjalan dengan cepat, lancar dan aman. Sementara itu faktor keamanan juga menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, faktor keselamatan ini diperlukan mengingat demi untuk keselamatan kerja serta pencapaian pelaksanaan tugas dengan baik dan berhasil.
