Personel Intelijen harus bersih dan bebas dari pengaruh Narkoba, Personel aparat pengamanan dinilai sudah baik, dapat dilihat dari pengamanan ISIS dan Kejadian Poso, kita harus jeli melihat sesuatu yang terjadi diwilayah masing-masing. Intelijen harus rapi dan intelektual, tidak berambut gondrong karena sudah tidak jamannya lagi dan sekarang zaman sudah berbeda. Intelijen harus paham dengan ilmu teritorial, bergaul dengan baik di masyarakat. Demikian Pangdam II/Swj Mayjen TNI Iskandar M.Sahil, SE dalam pengarahannya kepada peserta Rakernis Intel/pam, Jum’at (16/01//2015) di Balai Prajurit Sekanak Palembang.
Selanjutnya terkait perkembangan situasi saat ini yang semakin kompleks, sambung Pangdam aparat Intelijen dituntut profesional didalam menjalankan tugasnya dengan cara memelihara dan meningkatkan kemampuan deteksi dini, cegah dini dan lapor cepat terhadap segala perkembangan situasi yang terjadi. Dengan kemampuan yang baik, diharapkan semua permasalahan yang akan terjadi dapat didektesi dan diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak berkembang menjadi permasalahan yang lebih besar dan kompleks, hal tersebut merupakan cerminan personel intelijen jajaran Kodam II/Swj
Sementara Asintel Kasdam II/Swj Letnan Kolonel Inf Teddy Sudjarwo menyampaikan, aparat intelijen jangan melakukan pelanggaran baik pelanggaran narkoba, A susila maupun Illegal Logging, Illegal Taping serta pelanggaran lainnya.
Rakernis Intel/Pam Kodam II/Swj yang digelar selama 1 hari dan bertujuan untk menyamakan visi dan persepsi aparat intelijen jajaran Kodam II/Swj bagi keberhasilan pelaksanaan tugas kedepan bidang intelijen. Rakernis Intel/pam diikuti 120 orang terdiri dari Perwakilan aparat intelijen dari Korem, Kodim, Satpur dan Banpur jajaran Kodam II/Swj, Kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dari Pabandya penggalangan, Pabandya penyelidikan dan Pabandya Pengamanan yang disampaikan kepada peserta Rakornis Intelijen.
