
Ribuan masyarakat dari berbagai agama menghadiri acara Religi Kebhinnekaan yang diselengarakan di Alun-alun, bertempat di di Jl. RA Kartini, Selasa (7/3/2017).
Kegiatan tersebut berlangsung meriah diwarnai pentas seni pagelaran wayang wali nusantara bersama Ki Sudrun dari Majan, Tulungagung. Pagelaran seni terus diiringi Gamelan terbang dan reog kendang.
Acara yang dimulai sekitar pukul 19.30 WIB, dan berakhir pukul 24.00 WIB dapat terselengara dengan damai, aman, dan tertib.
Dalam rangkaian acara tersebut nampak hadir Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budiyakto mewakili Pangdam V/Brw, Bakorwil Madiun DR. Supriyanto, S.H., M.H., yang mewakili Gubernur Jatim, Bupati Tulungagung Drs Sahri Mulyono, S.E., M.M , dan Ali Sodik, M.Pdi., mewakili Keluarga Besar Sentono Dalem.
Dalam sambutannya PangdamV/Brw yang dibacakan Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budiyakto menyampaikan untuk mendorong terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara, kebhinekaan harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multi kulturalisme dengan berlandaskan spiritualisme. Dalam kondisi yang berbeda -beda justru kebudayaan nusantara yang bisa mempersatukan bangsa ini, namun tanpa spiritualitas masyarakat akan sulit menerima untuk saling memahami perbedaan yang ada,indonesia terdiri atas beraneka ragam budaya,bahasa,ras,suku dan agama namun kita mampu bersatu dari berbagai keragaman itu dengan semboyan” Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi satu juga.
Diakhir sambutannya, Danrem menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat panitia yang sudah bekerja ekstra keras sehinga acara pertunjukan kesenian yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia serta untuk mengangkat kearifan lokal berjalan dengan baik.
Acara religi kebhinekaan bermaksud untuk mengingatkan dan merayakan kembali kebhinekaan di Indonesia. Selain itu bertujuan untuk merawat, mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. (dim07/pen081)