Skip to main content
Berita Satuan

Pangdivif 1/Kostrad Tutup Latihan Pembentukan Raider Yonif Linud 431/SSP

Dibaca: 452 Oleh 20 Des 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad Mayjen TNI Anto Mukti Putranto menutup latihan pembentukan Raider Yonif Linud 431/Kostrad, di Pantai Tamban, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (19/12/2016).

Sebanyak 650 orang prajurit ikut dalam latihan pembentukan Raider ini. Upacara penutupan ditandai dengan penanggalan tanda peserta, pemasangan baret, penyematan tanda kualifikasi, penerimaan sertifikat dan pembacaan janji prajurit Raider.

Latihan pembentukan Raider yang dilaksanakan selama 3 bulan dari tanggal 28 September 2016 sampai dengan tanggal 19 Desember 2016, prajurit Yonif Linud 431/Satria Setia Perkasa melalui tiga tahap latihan yaitu, tahap basis, gunung hutan dan rawa laut.

Dengan berakhirnya latihan pembentukan Raider ini, maka Yonif Linud 431/SSP akan menyandang nama menjadi Batalyon Infanteri Para Raider 431 Kostrad. Perubahan status sebagai Satuan Para Raider merupakan peningkatan kemampuan, sehingga siap ditugaskan sesuai kualifikasi Lintas Udara dan Raider yang dimiliki.

Penutupan Latihan Raider ini adalah latihan terakhir yang dilaksanakan satuan Batalyon jajaran Kostrad. Dalam kesempatan ini juga Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P. menerima brevet kehormatan Raider yang disematkan Pangdivif 1 Mayjen TNI Anto Mukti Putranto.

Baca juga:  Tugas TNI dan Media Adalah Menjaga Keutuhan Bangsa

Acara penutupan latihan dimeriahkan dengan demonstrasi operasi Raid pembebasan tawanan, operasi Raid penghancuran, Bela Diri Militer Yong Moodo, keterampilan double stick dan kemampuan tenaga dalam Merpati Putih. Demonstrasi tersebut diawali dengan penyanderaan pejabat sipil oleh kelompok bersenjata, lalu dengan senyap dan cepat, para prajurit Yonif Para Raider 431 Kostrad berhasil membebaskan serta menghancurkan musuh. Operasi Raid dilakukan dengan melaksanakan infiltrasi melalui udara dan laut.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel