PANGANDARAN, tniad.mil.id – Sekelompok orang tidak dikenal yang mengatasnamakan teroris telah melumpuhkan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Pangandaran, Jawa Barat. Mereka menyandera Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata. Situasi di komplek Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pangandaran sangat mencekam. Para pegawai berhamburan keluar menyelamatkan diri masing masing. Kepanikan terlihat dari raut wajah mereka.
Tidak hanya Bupati yang disandera, sejumlah pegawai yang sedang bertugas di lingkungan Setda juga mengalami kepanikan dan shock atas perlakuan para teroris tersebut.
Namun penyanderaan tersebut tidak berlangsung lama. Selang beberapa menit, pasukan antiteror dari Brigade Infanteri (Brigif) 13/Galuh tiba dengan terjun dari helikopter dan menembaki komplotan teroris itu hingga tewas.
Peristiwa tersebut adalah bagian dari skenario Latihan Pemantapan (Lattap) Raider Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 303 dan Yonif Raider 321 Brigif 13 Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad. Latihan dipimpin langsung oleh Komandan Brigif (Danbrigif) Raider 13/ Galuh Kolonel Inf Khabib Mahfud Spd.
“Dalam latihan yang kami gelar, melibatkan 500 personel TNI AD Kostrad se Priangan Timur,” kata Khabib.
Ditambahkan, dalam latihan itu pihaknya menurunkan satu unit helikopter Bell dan beberapa senjata yang biasa digunakan dalam penanganan terorisme, seperti Daewoo, MP5, dan SS 2.
“Brigif Raider 13/Galuh memiliki kemampuan untuk mengatasi dan melumpuhkan aksi terorisme,” ujarnya.
Khabib menuturkan, latihan yang telah digelar bisa terselenggarakan dengan tertib, aman dan lancar.
“Kami haturkan terima kasih kepada Pemda Pangandaran atas kerja sama dalam latihan ini,” ucapnya.