Skip to main content
Akademi Militer

Pelantikan 171 Prajurit Siswa Dikma PA PK TNI Di Akademi Militer

Dibaca: 3780 Oleh 07 Apr 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Akmil (07/04),  Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Komandan Kodiklat TNI Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, sebagai irup pada upacara wisuda prajurit  dan pengambilan sumpah prajurit, yang diikuti 171 Siswa Dikma PA PK TNI Pria dan wanita yang terdiri dari terdiri dari 67 pria dan 12 wanita Matra Darat, 40 pria dan 10 wanita Matra Laut, 39 pria dan 3 wanita Matra Udara.  Prajurit Siswa Pria terbaik atas nama Muhammad Choirul Arifin,B.Eng.(2015.023), prajurit Siswa wanita terbaik Hillery Cristiani, S.Farm.,Apt. (2015.165). Bertempat dilapangan Pancasila Akmil, Hadir dalam acara wisuda jurit,  Wakil Gubernur Akmil, Kolonel Inf Wisnoe P.B., Danjend Akademi TNI, Pejabat Distribusi A dan B Akmil dan Pamen Ahli Akmil.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berharap, ” Wisuda jurit merupakan syarat mutlak dan langkah awal Prajurit Siswa memasuki pendidikan berikutnya”. Kesiapan mental diperlukan untuk memasuki pendidikan berikutnya, pada tahap II tarap pendidikan dasar golongan perwira (Diksargolpa).  Oleh karena itu,  wisuda jurit mengandung kode etik Budhi Bhakti Wira Utama dijadikan perinsip dasar  moral dan spiritual untuk mengimplementasikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta Depalan Wajib TNI sejak dini.  Mereka juga dituntut untuk dapat berpikir secara kreatif dan inovatif untuk melengkapi diri dengan sederet kemapuan dan tidak alergi terhadap perubahan, yang harus disikapi secara cerdas.

Baca juga:  Akmil Memperingati Hari Kesaktian Pancasila

Diakhir sambutannya Panglima TNI  Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, juga menegaskan bahwa dalam mengikuti kelanjutan pendidikan, selain berpedoman kepada norma-norma keprajuritan, mereka juga dituntut untuk berpegang pada prinsip “we are the solution” dalam kepemimpinan di lapangan.  Oleh karena itu harus memiliki prinsip “tidak ada yang tidak bisa, tetapi yang harus adalah mau atau tidak, untuk berbuat yang terbaik.” Bila orang bisa, mengapa saya tidak bisa”.  Itulah esensi prajurit pejuang, pejuang prajurit untuk menjadi prajurit yang profesional, yang selalu siap melaksanakan tugas operasi militer perang (OMP) operasi militer selain perang (OMSP) maupun tugas kemanusiaan dalam pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara. Demikian ungkap Panglima TNI.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel