Skip to main content
Kodam Iskandar Muda

PEMANFAATAN LAHAN TIDUR DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM SERBUAN TERITORIAL

Dibaca: 1407 Oleh 30 Sep 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Pidie. Menindak lanjuti perintah Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto pada kegiatan Apel Dansat Terpusat di Rindam IM beberapa waktu lalu tentang program “Serbuan Teritorial TNI-AD” Komandan Batalyon Armed 17/10 Trk Letkol Arm Syaiful S.E bersinergi dengan Pemda Pidie dan Masyarakat Pidie mencanangkan kegiatan pemanfaatan lahan tidur untuk memperoleh nilai lebih serta meningkatkan kesejahteraan warga Batalyon maupun masyarakat Pidie. Sabtu (27/09).

Diawali dengan kekhawatiran Komandan Batalyon Letkol Arm Syaiful S.E terhadap keselamatan warga batalyon akan ancaman binatang buas dan binatang berbisa yang dikarenakan adanya lahan tidur seluas ± 20 Ha didalam kompleks Ksatrian, maka Danyonarmed 17/105 Trk membuat suatu terobosan untuk melakukan pembersihan dan upaya penebangan hutan untuk menghindari segala kemungkinan yang bisa menyebabkan kerugian personel dan juga dalam rangka untuk memperjelas batas satuan dengan batas tanah masyarakat untuk menghindari terjadinya konflik batas tanah dengan masyarakat dikemudian hari. Kita awali dari diri kita sebagai contoh terhadap masyarakat, nanti berkelanjutan kita bersama-sama masyarakat mengajarkan dan mengajak untuk memanfaatkan lahan tidur untuk berdaya hasil dan dapat meningkatkan pendapatan maupun kesejahteraan masyarakat, terang Danyon Letkol Arm Syaiful S.E.

Dengan mengumpulkan Para Perwira Staf dan Komandan Baterai maka Danyon mengeluarkaninstruksi untuk melakukan pembersihan hutan dengan target seluruh lahan batalyon harus bersih. Para Perwira menindak lanjuti perintah Danyon untuk melakukan pembersihan dengan mengumpulkan seluruh prajurit dengan melakukan “ Apel Parang “ disela – sela kegiatan satuan. Dimana seluruh anggota melakukan apel dengan membawa alat potong kayu masing – masing berupa parang dan gergaji. Karena ketebalan hutan dan kerimbunan pohon yang ada maka alat berupa parang dinilai tidak efektif dan tidak mampu mencapai target, maka Para Danrai berinisiatif untuk mengadakan 2 unit Chain Saw. Namun lagi – lagi usaha tersebut juga kurang efektif karena luas area dan banyaknya pohon besar serta pohon berduri.

Baca juga:  Secara Langsung, Pangdam XVII/Cenderawasih Cek Kesiapan Pengamanan Venue PON di Jayapura

Selang berjalanya waktu turunlah perintah dari Pangdam IM untuk melakukan program “ Serbuan Teritorial “ yang pada intinya adalah dalam upaya untuk melakukan penggalangan dan menarik simpati masyarakat dengan target utama Mahasiswa. Dikaitkan dengan program Pembinaan Teritorial Satuan Non Kowil maka Danyon memerintahkan Pasiintel Lettu Arm Novihardi untuk melakukan kordinasi dengan Pemda Pidie dalam rangka untuk mensinergikan Program Komando Atas dan Program Pemda yang bisa bermanfaat kepada masyarakat. Dari hasil kordinasi dengan Pemda Pidie maka didapatlah suatu program yang mampu menjawab dua tantangan tersebut. Yaitu tantangan untuk pembersihan lahan dan tantangan untuk melaksanakan Serbuan Teritorial dalam keterbatasan kemampuan satuan. Dengan agenda utama akan melibatkan seluruh komponen bangsa pada saat penanaman perdana seperti Pemda, Mahasiswa, Ormas, Toga, Tomas dan unsur – unsur lainnya.

Program yang didapatkan dari Pemda adalah Program Ketahanan Pangan berupa Penanaman Kacang Kedelai. Dalam program ini Dinas Pertanian akan memberikan dukungan berupa Benih kacang kedelai jenis Anjasmoro, pupuk, herbisida, dan rhizobium penyubur tanah dengan indeks Rp. 2.000.000,-/ Ha ditambah dengan adanya Tim Penyuluh dan Mantri Tani yang bertugas untuk memberikan pengawasan dan arahan mulai dari pengolahan tanah sampai dengan masa panen nantinya. Namun masalah kembali timbul mengingat kemampuan satuan yang masih terbatas untuk melakukan pembersihan lahan sampai dengan lahan siap tanam. Dengan adanya kerjasama dan komunikasi yang baik dengan Pemda dan sejumlah rekanan maka ditemukan solusi permasalahan yang dihadapi satuan terutama tentang upaya pembersihan lahan berupa dukungan alat berat berupa Dozer D.8 dan Exavator yang dipinjam dari Dinas PU dan Bina Marga Kabupaten dengan dukungan BBM dari Dinas selama 4 hari. Mengingat lahan dan kondisi hutan yang lebat maka waktu empat hari tidak cukup maka pengerjaan Land Clearing dengan alat berat dilanjutkan sampai dengan dua minggu dengan upaya satuan untuk pengadaan BBM dan biaya operasinal operator alat berat.
Adapun tahap – tahap pelaksanaan Program Penananaman Kacang Kedelai yang dikaitkan dengan Program Komando Atas berupa Serbuan Teritorial dibagi dalam beberapa tahap :

Baca juga:  Hubdam IM Siap Pertahankan Juara Bertahan Lomba Binsat HUT Hubad

1. Land Clearing
a. Penebangan secara manual ( Parang + Chain Saw ) : 5 hari
b. Penebangan dengan alat berat ( Dozer + Exavator ) : 14 hari
c. Pembersihan dan pembakaran : 12 hari
d. Penyemprotan Gulma ( Herbisida + manual ) : 5 hari

2. Penanaman
a. Pembuatan Pagar keliling : 10 hari
b. Penanaman massal ( Prajurit + Persit + Mahasiswa + Pemda + Tomas ) : 4 hari

3. Panen : 100 hari

Dengan adanya program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif kedalam maupun keluar Satuan. Adapun sasaran yang diharapkan adalah :

1. Internal
a. Pengamanan aset tanah satuan.
b. Pengamanan Personel dalam rangka Pam tubuh terhadap ancaman binatang buas maupun binatang berbisa.
c. Meminimalisir penyalahgunaan hutan untuk kejahatan perorangan maupun kelompok.
d. Terjalinnya kerjasama dan kekeluargaan antar prajurit yang dapat meningkatkan soliditas.
e. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan mengurangi pelanggaran.
f. Terjalinnya Komunikasi Sosial dan Kemanunggalan TNI – Rakyat.
g. Adanya keterampilan dan pengetahuan baru bagi anggota.

2. Eksternal

   a. Meningkatnya rasa memiliki satuan oleh rakyat sehingga diharapkan masyarakat akan menjadi pagar hidup satuan.
b. Memupuk kebersamaan dan Nasionalisme bagi masyarakat.
c. Meningkatkan kerjasama dan komunikasi dengan Pemerintah daerah dan Masyarakat dalam upaya untuk merubah citra TNI dan mengikis ide separatis.
d. Menjadi Pilot Project penanaman Kacang Kedelai dalam program Ketahanan pangan.
e. Terlaksananya Program Sebuan territorial dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk Mahasiswa dan Organisasi Kemasyarakatan.
f. Merubah pola fikir masyarakat dalam pola pengolahan tanah dan upaya pemanfaatan lahan tidur.

Baca juga:  Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif 744/Syb Melaksanakan Sunatan Massal

Dengan adanya program penanaman kedelai di satuan akan menjadi pemicu berkembangnya budidaya kacang kedelai yang seiring dengan peningkatan kesejahteraan prajurit dan masyarakat pidie melalui program ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan tidur sehingga pada saatnya Kabupaten Pidie akan menjadi penghasil kacang kedelai terbesar di wilayah Provinsi Aceh.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel