TNI AD-Jakarta. Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) bersama dengan Yayasan Alzheimer’s Indonesia (ALZI) berkolaborasi untuk memberikan edukasi dan memasyarakatkan Poco-Poco ceria ke seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk olahraga bersama yang digelar, di lapangan Mabesad Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Ribuan personel Markas Besar Angkatan Darat bersama dengan masyarakat Lansia dan Orang Dengan Demensia (ODD) melakukan tari Poco-Poco ceria untuk menurunkan potensi serangan Demensia dan Alzheimer’s.
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Tatang Sulaiman dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Teritorial Kasad Mayjen TNI Supartodi menyampaikan, perkembangan zaman dan perubahan pola kehidupan manusia, munculnya berbagai penyakit yang mengancam kesehatan manusia. Salah satunya adalah penyakit Demensia dan Alzheimer atau yang lebih sering dikenal dengan pikun.
Di kalangan masyarakat, banyak yang belum terlalu mengenal penyakit tersebut. Selama ini secara umum mengetahui pikun adalah suatu hal yang wajar terjadi. Namun kenyataannya, penyakit kepikunan tidak sesederhana yang diketahui selama ini. Dampak Demensia sungguh luar biasa besar, baik untuk obat, vitamin, pendamping, maupun kebutuhan dasar hidup. Biaya perawatan untuk penyakit ini pun juga lebih besar disbanding dengan penyakit malaria, tetanus dan kanker.
Demensia merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang seringkali disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak. Demensia adalah kumpulan penyakit dengan gejala-gejala yang mana mengakibatkan perubahan pada pasien dalam cara berpikir dan berinteraksi dengan orang lain. Seringkali, memori jangka pendek, pikiran, kemampuan berbicara dan kemampuan motorik terpengaruh. Beberapa bentuk demensia mengubah kepribadian penderita.
Penderita demensia akan kehilangan kemampuan tertentu dan pengetahuannya yang telah didapatkan sebelumnya. Hal inilah yang terutama membedakan dengan kondisi lainnya yang mempengaruhi pikiran. Orang yang mengalami masalah pembelajaran, atau ber-IQ rendah tidak akan pernah memiliki kemampuan tertentu, tetapi orang yang terkena Demensia akan kehilangan kemampuan yang telah didapatkannya.
Demensia biasanya terjadi pada usia lanjut. Beberapa jenis demensia dapat diperlambat kemundurannya. Bentuk demensia yang umum adalah Alzheimer yang merupakan 50 hingga 60 persen dari semua kasus demensia. Bentuk lainnya termasuk demensia karena faktor pembuluh darah (vascular dementia) dan demensia dengan badan Lewy (kondisi yang semakin memburuk seiring perjalanan waktu)
Aster Kasad Mayjen TNI Supartodi usai mengikut Poco-Poco ceria bersama dengan prajurit dan PNS di lingkungan Mabesad mengatakan, TNI AD sangat mendukung kegiatan ini. Dikatakannya, manusia dengan usia diatas 50 tahun cenderung dihinggapi penyakit Demensia ini. Namun dengan program semacam ini dapat mengurangi resiko terserang Demensia walaupun berada pada usia diatas 70 tahun.
“TNI AD memiliki program pengabdian masyarakat melalui program kesehatan di seluruh pelosok Indonesia. Kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan bagi personel TNI dan keluarganya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Kolaborasi ini merupakan langkah awal dari beberapa bentuk kegiatan yang menunjukan kepedulian TNI AD terhadap lansia dan ODD. Program ini akan selaras dengan berbagai kegiatan edukasi masyarakat yang dilakukan TNI AD dalam bidang kesehatan.
Sementara itu Executive Directore Alzheimer’s Indonesia Sakuraayuki mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terjalin baik antara Yayasan Alzheimer’s Indonesia dengan TNI AD. Kolaborasi ini dihaarapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia arti pentingnya pola hidupyang sehat untuk mencegah Alzheimer’s.
“TNI AD memiliki jaringan kesehatan yang cukup besar di seluruh Indonesia. Azheimer’s Indonesia siap untuk memberikan edukasi kepada para personel kesehatan TNI AD di seluruh Indonesia agar dapat menangani Orang Dengan Demensia (ODD) secara tepat,”ujarnya.