(Puspen TNI. Sabtu, 30 Juli 2016). Prajurit TNI dan ATM (Angkatan Tentera Malaysia) yang tergabung dalam Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia–Indonesia (Malindo) Dasarsa–9 AB/2016 menggelar latihan penanggulangan bencana di Pelabuhan Teluk Kemaman, Malaysia, Jumat (29/7/2016).
Dalam latihan tersebut, diskenariokan Tim Nubika (TNI dan ATM) Latgabma Malindo mendapat laporan bahwa di daerah kawasan Pelabuhan Teluk Kemaman telah terjadi banjir besar yang menyebabkan adanya tumpahan bahan kimia yang begitu besar dan sangat berbahaya disertai ledakan, sehingga para pekerja mengalami keracunan dan luka yang sangat serius bahkan ada yang mati.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Tim Nubika dalam hal ini Danton Nubika Latgabma Malindo Darsasa-9 Lettu Czi Satrio Bawono segera memerintahkan Tim Penyelidik dan Tim Evakuasi untuk memasuki area Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selanjutnya, Tim Dekon menggelar Stasiun Dekon serta melaksanakan dekontaminasi area disekitar TKP.
Prajurit TNI dan ATM Latgabma Malindo bergerak untuk membantu menangani bencana banjir, dimana sebuah kilang di kawasan perindustrian Teluk Kemaman Malaysia telah dilaporkan mengalami kebocoran bahan kimia dan tempat simpanan bahan kimia telah dimasuki air serta reaksi bahan tersebut telah menyebabkan tempat penyimpanan bahan kimia meledak dan mengalami kebocoran.
Bagi para korban yang sudah dilaksanakan dekontaminasi dibawa menuju rumah sakit lapangan dengan menggunakan ambulance. Kemudian, setelah Tim Dekon melaksanakan dekon area, Tim Penyelidik melaksanakan penyelidikan ulang dan menyatakan bahwa TKP tumpahan bahan kimia sangat berbahaya.
Komandan Kontingen (Deputy Commander) Latgabma Malindo Darsasa–9 AB/2016 Kolonel Inf Elkines D.K yang kesehariannya menjabat sebagai Danbrigif Linud 17/1 Kostrad mengatakan, sebelum berangkat ke Malaysia masing–masing satuan sudah mengadakan latihan parsial, terutama Tim Nubika.
“Mereka di latih agar pada saat bergabung dengan Tim Nubika ATM bisa lebih baik lagi, dan perorangan sudah tahu tugasnya masing-masing, sehingga aturan–aturan yang harus dilaksanakan pada saat latihan benar–benar aman tanpa ada kesalahan teknis dan taktis, bagaimana cara mengevakuasi korban, bagaimana tahap-tahap awal menangani korban, sehingga kerja sama diantara tim itu benar berjalan dengan baik,” tutur Kolonel Inf Elkines.
Lebih lanjut Komandan Kontingen Latgabma Malindo Darsasa-9 AB/2016 mengatakan bahwasanya latihan bersama ini akan terus diprogramkan, karena kejadian seperti bencana banjir tersebut tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi dimana–mana dan dapat menimbulkan efek kerusakannya bisa kemana-mana, seperti pabrik–pabrik ataupun bangunan yang menyimpan bahan kimia. “Dengan adanya latihan bersama ini, bisa mendukung tugas TNI semakin baik dan professional,” pungkasnya.