Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Prajurit Unggul Hanya Mengenal Nomor Satu.

Dibaca: 19 Oleh 28 Okt 2017Januari 23rd, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman beserta Nyonya Dewi Tatang Sulaiman melaksanakan kunjungan kerja ke Wilayah Korem 071/WK, Jum’at (27/10/2017). Kunjungan kerja kali ini merupakan salah satu upaya dalam pembinaan satuan sekaligus meresmikan rumah tembak dan lapangan tembak Moch. Bahroen Korem 071/WK di Purwokerto.

Dihadapan para pejabat Kodam, Dansat jajaran Korem 071/WK dan tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama wilayah Banyumas, Pangdam IV/Diponegoro memberikan apresiasi kepada Danrem atas usahanya membangun satuan.

3b

“Jadikan ini sebagai inspirasi para Dansat untuk melaksanakan kebaikan untuk satuannya. Bila kita memberi kehidupan kepada satuan, maka satuan akan memberikan kehidupan kepada kita apa saja. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu, niscaya Tuhan akan memberikan lebih baik dan lebih banyak kebaikan”, tutur Pangdam.

Pangdam juga menekankan pentingnya menata lingkungan satuan, karena badan, pikiran dan jiwa dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja.

“Bila lingkungan kerja asri, bersih dan nyaman, maka badan kita sehat, pikiran kita bersih dan hati menjadi nyaman, sehingga kinerja kita menjadi lebih baik. Sebaliknya bila lingkungan kita jorok maka badan menjadi sakit, pikiran kotor, hati tidak nyaman dan kinerja menjadi amburadul”, tegas Pangdam.

Baca juga:  Babinsa Pelopor Pertanian

Terkait dengan peresmian rumah tembak dan lapangan tembak Moch Bahroen, Jenderal bintang dua ini menekankan bahwa pembangunan dan penataan lapangan tembak ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan prajurit yang jago tembak dan jago perang seperti yang disampaikan Kasad Jenderal TNI Mulyono. TNI AD itu berdisiplin tinggi, jago tembak, jago perang, jago bela diri dan memiliki fisik yang prima.

“Prajurit yang jago-jago itu, bila ditandingkan yang keluar menjadi juara hanyalah prajurit unggul, karena prajurit unggul tidak mengenal nomor dua atau tiga, tetapi yang tertanam dalam hati dan terpatri dalam dadanya hanyalah nomor satu”, tegas Pangdam bersemangat.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel