Skip to main content
Dinas Penerangan

Rekonsiliasi Hualoy-Latu, Yonif 711/Rks Gelar Khitanan Massal dan Trauma Healing

Dibaca: 137 Oleh 04 Apr 2019Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA,tniad.mil.id – Dalam rangka mewujudkan rekonsiliasi pasca konflik antara warga negeri (desa) Hualoy dan Latu, Satgas Yonif 711/Rks menggelar kegiatan bakti sosial di kedua daerah tersebut berupa khitanan massal dan trauma healing.

Tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 711/Rks, Letkol Inf Fanny Pantouw, M.Tr.Han.,M.I.Pol., dalam rilis tertulisnya, di Maluku, Kamis (4/4/2019)

Diungkapkan Dansatgas, pasca konflik, Satgas Yonif 711/Rks telah melakukan beberapa kegiatan dalam rangka rekonsiliasi damai seperti pengobatan gratis, trauma healing (pemulihan trauma) kepada anak-anak serta memberikan hal-hal positif seperti pelatihan kesenian Marawis kepada para pemuda kedua negeri.

“Ini merupakan bagian dari rekonsiliasi damai Latu-Hualoy, yang sebelumnya telah dilakukan pengobatan keliling gratis, trauma healing, pelatihan Marawis bersama pemuda dan penyuluhan Kamtibmas,”ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, pada Rabu (3/4/2019) yang bertepatan dengan Isra Mi’rad, Satgas melakukan kegiatan Baksos dengan cara agak berbeda yaitu dengan mengedepankan kearfian lokal berupa khitanan gratis diawali dengan Tahlilan dan kirab Hadrah tabunan rebana dan alunan shalawat.

“Kirab ini juga didampingi oleh kakak angkat dari anggota Satgas Yonif 711/Rks, dan berharap dapat membantu kesulitan masyarakat dan mengembalikan moril warga akibat konflik di kedua negeri ini,”ucapnya.

Baca juga:  Kemeriahan Liga Santri Akan Memunculkan Talenta Baru Pesepakbola Nasional Dari Kalangan Santri

Pada kesempatan ini Fanny Pantouw menjelaskan bahwa semua agama mengajarkan anti kekerasan dan cinta damai.

“Hidup rukun damai, saling berdampingan dan tolong-menolong merupakan budaya bangsa Indonesia yang harus selalu kita lestarikan, jauhkan diri dari permusuhan dan iri dengki, karena itu akan merugikan kita semua,”tegasnya.

“Damai bukanlah pernyataan menyerah, tapi damai adalah pernyataan kemenangan keikhlasan dan kesadaraan hati bahwa katong ini saudara (kita semua bersaudara),”urai Fanny Pantouw.

Sebelum khitanan massal, dilakukan ritual adat dan kearifan budaya lokal yaitu mengarak anak-anak yang akan dikhitan mengelilingi kampung dengan diiringi Marawis serta dilakukan tahlilan/pembacaan doa sebelum acara dimulai.

Sementara itu, pejabat Negeri Hualoy, Hasyim Tubaka, S.H. menyampaikan, mewakili masyarakat Hualoy, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Satgas TNI atas terselenggaranya Baksos ini, karena dengan kegiatan ini sangat meringankan beban masyarakat yang ingin mengkhitan anaknya.

“Keterlibatan dan kedekatan Satgas Yonif 711/Rks terhadap masyarakat sangatlah baik terutama terhadap ketiga Negeri ini (Negeri Latu, Hualoy dan Tumalehu).

“Kami berharap kedekatan Satgas dengan seluruh masyarakat, dapat menyatukan kami dalam kegiatan-kegiatan positif menuju tujuan bersama yaitu perdamaian, “tutupnya.

Baca juga:  Melihat prestasi TNI AD dari rekor MURI

Dalam kegiatan tersebut juga dihibur dengan penampilan kesenian Marawis gabungan Satgas Yonif 711/Rks dengan pemuda dan Ibu-Ibu Majelis Ta’lim Negeri Hualoy. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel