Skip to main content
Dinas Penerangan

Satgas 711/RKs Ajarkan Mengaji Tumbuhkan Toleransi di P. Seram

Dibaca: 200 Oleh 09 Feb 2019Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Dalam menjalankan tugasnya sebagai Satgas Pamrahwan, berbagai kegiatan dilakukan oleh Yonif 711/Rks untuk mendukung percepatan rekonsiliasi di Maluku secara utuh, di antaranya dengan menumbuhkan toleransi dengan mengajar mengaji kepada anak-anak di Desa Iha.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 711/Rks, Letkol Inf Fanny Pantouw, M.Tr. Han., M.I.Pol. dalam rilis tertulisnya, Seram Bagian Barat, Maluku, Sabtu (9/2/2019).

WhatsApp Image 2019-02-09 at 21.31.07

Diungkapkan Dansatgas, dalam mendukung pemulihan dan rekonsiliasi masyarakat di Maluku harus dilakukan dengan soft therapy.

“Yaitu, harus membangun saling kepercayaan dan kepedulian baik di dalam internal kelompoknya maupun dengan yang lain,” tutur Fanny.

“Dari sejarah Maluku , di sini dikenal Pela Gandong, namun karena ada yang mengusik , akhirnya nilai luhur masyarakat Maluku itu pun hampir terkikis. Namun, saat ini, kita liat bersama, kehidupan sosial masyarakt berangsur mulai membaik dan normal,” tambahnya.

Demikan juga dengan masyarakat desa Iha yang sudah membangun kehidupan selayaknya sebelum kerusuhan dengan masyarakat Negeri Luhu.

“Ini bisa dilihat dari momen MTQ se Kabupaten SBB (Seram Bagian Barat), tanggal 25 s.d. 28 Januari 2019 lalu yang dipusatkan di Negeri Luhu. Masyarakat kedua desa tersebut bahu membahu membangunkan panggung dan menyukseskan acara tersebut,” terang Fanny.

Baca juga:  OJT, Taruna Akmil Timba Pengalaman di Yonarmed 1/AY

Berkaca dari hal tersebut, tambah Fanny, kegiatan (MTQ) baru lalu ini, dijadikan sebagai momentum kembali nilai-nilai luhur masyarakat (Pela Gandong) melalui penanaman kembali toleransi, kebersamaan, kekeluargaan serta kerukunan antar umat beragama.

“Termasuk, bersama pemuka agama maupun tokoh setempat, kita pupuk dari keimanan dan ketakwaan mereka sesuai agamnya masing-masing, diantarnya dengan mengajar mengaji bagi anak-anak desa Iha,” tandasnya.

“Dari situ saja, selain keimanan dan ketakwaan, banyak hal yang diperoleh, yaitu silaturahmi antar warga dengan Satgas dan antar warga sendiri. Jika (silaturahmi) ini terbangun, maka rekonsiliasi di tanah Maluku tidak usah menunggu lama lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut H.Hasan Kaisupy (68 th) selaku Tokoh di Desa Iha, dirinya mengucapkan terima kasih atas berbagai upaya yang telah dilakukan oleh prajurit TNI.

“Kami menyambut baik, dengan adanya Satgas yang membantu mengajar anak-anak kami ilmu agama. Terima kasih kepada
Satgas Yonif 711/Raksatama,” ucapnya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel