
Prajurit TNI Satuan Tugas Pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Raider 321/Galuh Taruna Kostrad mengajak anak-anak untuk melaksanakan penghijauan di daerah perbatasan RI-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/2/2017).
Komandan Pos Sektor Barat Imbate Serka Asep Nana mengatakan, pengjihauan ini dilakukan dalam rangka mengatasi kesulitan air yang sering dihadapi oleh masyarakat di perbatasan RI-RDTL terutama pada musim kemarau. “Tidak jarang warga harus berjalan berkilo-kilo meter mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,”katanya.
Serka Asep menyampaikan, melihat kondisi ini, Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif R 321/GT bekerja sama dengan Dinas Kehutanan berupaya melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga dan merawat kelestarian hutan. “Kita menghimbau kepada orang tua dan anak-anak untuk meninggalkan pola bakar hutan yang selama ini dilakukan,”ujarnya.
“Sebanyak 12.000 pohon yang terdiri dari pohon trembesi dan pohon tanjung yang disebar ke seluruh pos jajaran Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif R 321/GT Kostrad Wilayah Sektor Barat. Tidak hanya sekedar melaksanakan penghijauan saja, tetapi kita tumbuhkan kesadaran masyarakat untuk merawat dan menjaga kelestariannya,”ungkap Asep.
Untuk menumbuhkan semangat melestarikan hutan, Serka Asep mengajak anak-anak sekolah SD dan SMP untuk bersama-sama menanam pohon sekaligus mengajari bagaimana cara merawat tanaman agar cepat tumbuh subur. “Antusiasme anak-anak sangat besar mengikuti kegiatan ini, karena baru kali ini dilakukan melibatkan anak-anak sekolah,”sambungnya.
Kepala Sekolah SMP Latenaek, Famus mengatakan, mengajari anak-anak usia dini seperti yang dilakukan Bapak Asep merupakan pengalaman baru bagi masyarakat yang tinggal di perbatasan. “Saya berharap dengan cara ini, anak-anak makin mencintai lingkungan dan timbul kesadaran untuk menjaganya,”katanya.
Sementara Barnamas Kepala Sekolah SDN Letenaek menyampaikan, sosialisasi penghijauan pada usia dini memang sangat penting dilakukan agar anak-anak tahu bagaimana menanam pohon. “Manfaat hutan sangat besar dalam menghadirkan sumber mata air, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan dalam mencari air,”pesannya.
oreksian : 9. Satgas Pamtas Yonif Raider 321 Kostrad Ajak Anak-Anak Lestarikan Hutan
Prajurit TNI Satuan Tugas Pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Raider 321/Galuh Taruna Kostrad mengajak anak-anak untuk melaksanakan penghijauan di daerah perbatasan RI-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/2/2017).
Komandan Pos Sektor Barat Imbate Serka Asep Nana mengatakan, pengjihauan ini dilakukan dalam rangka mengatasi kesulitan air yang sering dihadapi oleh masyarakat di perbatasan RI-RDTL terutama pada musim kemarau. “Tidak jarang warga harus berjalan berkilo-kilo meter mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,”katanya.
Serka Asep menyampaikan, melihat kondisi ini, Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif R 321/GT bekerja sama dengan Dinas Kehutanan berupaya melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga dan merawat kelestarian hutan. “Kita menghimbau kepada orang tua dan anak-anak untuk meninggalkan pola bakar hutan yang selama ini dilakukan,”ujarnya.
“Sebanyak 12.000 pohon yang terdiri dari pohon trembesi dan pohon tanjung yang disebar ke seluruh pos jajaran Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif R 321/GT Kostrad Wilayah Sektor Barat. Tidak hanya sekedar melaksanakan penghijauan saja, tetapi kita tumbuhkan kesadaran masyarakat untuk merawat dan menjaga kelestariannya,”ungkap Asep.
Untuk menumbuhkan semangat melestarikan hutan, Serka Asep mengajak anak-anak sekolah SD dan SMP untuk bersama-sama menanam pohon sekaligus mengajari bagaimana cara merawat tanaman agar cepat tumbuh subur. “Antusiasme anak-anak sangat besar mengikuti kegiatan ini, karena baru kali ini dilakukan melibatkan anak-anak sekolah,”sambungnya.
Kepala Sekolah SMP Latenaek, Famus mengatakan, mengajari anak-anak usia dini seperti yang dilakukan Bapak Asep merupakan pengalaman baru bagi masyarakat yang tinggal di perbatasan. “Saya berharap dengan cara ini, anak-anak makin mencintai lingkungan dan timbul kesadaran untuk menjaganya,”katanya.
Sementara Barnamas Kepala Sekolah SDN Letenaek menyampaikan, sosialisasi penghijauan pada usia dini memang sangat penting dilakukan agar anak-anak tahu bagaimana menanam pohon. “Manfaat hutan sangat besar dalam menghadirkan sumber mata air, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan dalam mencari air,”pesannya.