
JAKARTA, tniad.mil.id – Untuk mengasah kemampuan bela diri sekaligus mewarisi budaya Indonesia, Satgas Yonarmed 3/105 Tarik melatihkan bela diri IKSPI kepada anak-anak di perbatasan RI-RDTL.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonarmed 3/105 Tarik, Letkol Arm Laode Irwan Halim, S.I.P., M.Tr. (Han)., dalam rilis tertulisnya di Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Selasa (8/9/2020).
Diungkapkan Dansatgas, bahwa kegiatan pengenalan bela diri tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan Satgas untuk menumbuhkan dan mengembangkan bela diri asli Indonesia kepada anak-anak Desa Tasinifu.
“Beladiri IKSPI Kera Sakti artinya adalah Ikatan Keluarga Silat Putera Indonesia yang merupakan bela diri warisan budaya bangsa yang mengandung unsur filosofi kebersamaan dan kekuatan, ” ujarnya
Lebih lanjut dikatakan, sebagai penerus bangsa, harus menyebarluaskan bela diri asli Indonesia kepada seluruh masyarakat perbatasan agar lebih mengenal budaya Indonesia salah satunya melalui pencak silat.
Kegiatan yang dipimpin Danpos Aplal Letda Arh Riyo Yudikusumo, S.Tr.(Han), pelatihan ini karena adanya permintaan dari salah seorang warga Raja Paulus Thal (64) untuk melatihkan bela diri kepada masyarakat perbatasan guna mengisi waktu luang anak-anak dengan hal yang bermanfaat.
Di bawah arahan pelatih Pratu Eko Mulyanto, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan penuh antusias dan keseriusan dari anak-anak sekitaran Pos Aplal.
“Selain menjaga perbatasan, kami juga mempunyai tugas dalam mengayomi masyarakat perbatasan, dengan memberikan arahan serta bimbingan kepada anak-anak agar menjadikan generasi penerus bangsa menjadi lebih baik lagi, ” ucap Danpos.
“Hal ini untuk menumbuhkan kecintaan kepada budaya Indonesia sebab bela diri silat merupakan salah satu warisan asli nusantara.

Satgas Yonarmed 3/105 Tarik Latih Anak- Anak Perbatasan Seni Bela Diri Silat
Sementara itu Raja Paulus Thal (64) mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang diberikan serta edukasi pada anak-anak perbatasan dalam seni bela diri agar ke depannya dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menjaga diri maupun menjaga kedaulatan NKRI.
“Kami senang bapak-bapak sekalian mau melatih anak-anak kami bela diri karena di samping untuk olahraga, juga ini merupakan budaya Indonesia”, tukasnya. (Dispenad)