PALU, TNI-AD.mil.id – Lebih dari sepekan gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Sulawesi Tengah (Sulteng), Desa Jono Oge Kabupaten Sigi, merupakan salah satu daerah yang masih terisolasi terang Dansatgas Bencana Alam satuan Yonif Para Raider 431/SSP Kostrad, Mayor Inf A.A Geda Rama, Sabtu (06/10/18).
Desa Jono Oge merupakan salah satu desa yang terkena likuifaksi dimana tanah berubah menjadi lumpur karena sendimen yang kaya air terguncang hebat dampak gempa Tsunami Palu-Sigi-Donggala. Tanah-tanah di sekitarnya terbelah dan mengeluarkan air besar dari dalam tanah.
Air kemudian menggulung dataran yang di depannya, menggerakkan tanah dari dalam dan menghanyutkan semua rumah dan sebagian daerahnya bergeser 3 km, lalu berganti dengan perkebunan jagung.
’’Saya perintahkan sebahagian anggota Satgas untuk melakukan Patroli dan membuka jalan di desa yang masih terisolir tersebut,” ungkapnya.
Kita berharap Desa Jono Oge bisa segera dilakukan evakuasi korban karena saat ini sebahagian anggota Satgas masih fokus di Desa Petobo Atas Dan Petobo Bawah.
“Hingga petang tadi anggota berhasil mengevakuasi 20 mayat korban gempa di Desa Petobo atas dan Petobo Bawah dan langsung diserahkan ke Tim Basarnas,” terang Alumni Akademi Militer tahun 2002 ini.
Prajurit Yonif PR 431/SSP yang berkekuatan 250 orang dipimpin Mayor Inf A.A. Gede Rama fokus melakukan pencarian korban dan pembersihan bangunan yang porak poranda.
Di samping itu, prajurit TNI juga terlibat dalam pendistribusian bantuan makanan dan obat-obatan kepada warga yang sangat membutuhkan.