Pemerintah saat ini berupaya dengan serius menyukseskan swasemabada pangan khususnya beras. Berbagai macam cara dilakukan agar program tersebut dapat berjalan dengan sukses salah satunya adalah dengan melibatkan semua komponen yang ada. Seperti yang dilakukan di kelurahan Leksono dilaksanakan panen raya seluas 1 Ha dengan jenis padi cihera yang dihadiri Kepala dinas pertanian, SPPT Magelang, Koramil, Polsek, Camat, Kelurahan, kelompok tani se kecamatan Leksono. (13/10).
Panen kali ini ada sedikit keunikan pada sistem tanamnya yaitu dalam satu lokasi digunakan bibit yang sama, cara perawatan sama, pemupukan yang sama hanya pada sistem tanam dibagi tiga cara yang pertama dengan cara menanam secara tradisional, cara tegel dan jajar legowo. Itu semua dilakukan oleh kelompok tani Dewi Sri I dengan didampingi dari Babinsa, PPL Pertanian dan mahasiswa SPPT Magelang. Hasil yang diperoleh dari ketiga sistem tersebut adalah untuk sistem tradisional 7,6 ton/ha, system tegel 7,4 ton/ha dan sitem jajar legowo 8,28 ton/Ha. Ini dilakukan untuk menunjukkan kepada para petani agar mau merubah sistem tanam untuk meningkatkan hasil produksi. Sebab merupah suatu kebiasaan yang sudah berjalan secara turun temurun sangatlah sulit.
Acara panen dilanjutkan dengan sarasehan dengan melibatkan seluruh perserta yang hadir. Kepala dinas pertanian Wonosobo Ir Abdul Munir MSi, menyampaikan banyak terima kasih kepada para pendamping petani dalam upaya menyukseskan program swasembada pangan. Saat ini banyak ilmu yang bisa diterapkan dilapangan akan tetapi ilmu tersebut hanya dalam taraf mengetahui saja, belum dalam taraf praktek dilapangan seperti system jajar legowo ini. Para petani sudah tahu bahwa sistem tersebut sangat baik dan bagus untuk diterapkan guna meningkatkan hasil akan tetapi mereka belum mau merubah cara menanamnya. Dengan kegiatan ini diharapkan bisa merubah pola yang ada, karena mereka bisa menyaksikan secara langsung perbandingan yang ada bahwa jajar legowo bisa naik 12 % bila dibandingkan dengan sistem yang lain.
Camat leksono Abuyamin memaparkan beberapa kekendal pertanian yang dihadapi saat ini, salah satu alih fungsi lahan. Banyak lahan sawah berubah menjadi perumahan, took, industri dan lain sebagainya. Irigrasi mengalami kendala salah satunya adalah banyak saluran irigrasi yang rusak sehingga mengurangi debit air yang ada. Camat leksono menambahkan bahwa permasalahan menyukseskan program swasembada pangan bisa ditangani dengan cara penggunaan system pertanian yang dianjurkan oleh dinas pertanian. Beliau mengharapkan kepada para kelompok tani agar bisa organisasinya mempunyai badan hukum, sebab untuk tahun 2016 kelompok tani yang ingin mendapatkan bantuan dari pemerintah harus sudah berbadan hokum.