Pemerintah saat ini berupaya semaksimal mungkin meningkatkan produktifitas pertanian, khususnya kedelai dan meminimalkan impor kedelai, dengan mendorong kedelai lokal di daerah-daerah. Sektor Perindustrian saat ini masih menggantungkan produk kedelai impor, tetapi diharapkan segala upaya Program Ketahanan Pangan berdasarkan MOU Menteri Pertanian RI bersama KASAD , bisa menjadi referensi dari kekurangan dan kelemahan produktifitas kedelai saat ini secara efektif dan efisien.
“Perkembangan Produksi Kedelai di Kabupaten Kediri tahun ini, mengalami perkembangan yang pesat, dari tahun sebelumnya. Komoditi kedelai tidak dapat dipandang sebelah mata, baik segi ekonomis maupun pengembangan sektor riil lainnya. Kendati saat ini Jawa Timur masih belum mampu memenuhi kebutuhan kedelai lokal, prospek pertumbuhan produksi kedelai saat ini, cukup menjanjikan , bila dilihat perkembangan yang signifikan hanya dalam tempo 1 tahun ini,” kata Direktur AKABI Maman Suherman dihadapan sekitar 1.000 hadirin yang memadati areal temu wicara di Desa Ploso Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, Selasa 13 Oktober 2015.
Dengan Tema “TEMU WICARA DAN PENCANANGAN INDUSTRI HILIR BERBAHAN BAKU KEDELAI NASIONAL” yang dihadiri PJ Bupati Kediri Idrus ,Msi, Ketua DPRD Kabupaten Kediri H. Sulkani, Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Purnomosidi , Kapolresta Kota Kediri AKBP Bambang Wijanarko , Kasi Ter Korem 082/CPYJ, Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Wibowo Eko Saputro, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Widodo Imam Santoso, Direktur AKABI Maman Suherman, serta sejumlah Kelompok Tani, PPL Pertanian, BPP Pertanian dan Mantri Pertanian se Kecamatan Mojo, sebagai jembatan penyaluran aspirasi langsung dari petani setempat.
Selain itu Dandim Kediri Letkol Inf Purnomosidi bersama Kapolresta AKBP Bambang Wijanarko ditemani Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Imam Widodo Santoso menyempatkan diri berkeliling Stand UMKM, untuk melihat secara langsung produk unggulan petani yang ada di Kecamatan Mojo.
“Banyak hal-hal penting yang sering diabaikan, yaitu manfaat kedelai itu sendiri bagi kesehatan tubuh manusia. Kedelai memiliki kandungan protein yang tinggi dan menonjol dibanding produksi pertanian lainnya, jadi kita tidak menyepelekan segala makanan yang terbuat dari kedelai seperti tempe , tahu , susu kedelai dan lainnya,” kata Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Wibowo Eko Saputro.
Temu wicara langsung dari petani yang berdurasi cukup panjang, tidak hanya sekedar sharring, melainkankan juga sebagai wadah menyalurkan aspirasi petani perihal kekurangan maupun keinginan untuk lebih lagi, baik pembinaan SDM maupun pengadaan alsintan, diantaranya beberapa petani banyak yang mengeluhkan masalah kurangnya pasokan air , dikarenakan minimnya volume atau debit air yang melintas dan mengalir di Kecamatan Mojo, demikian pula masalah alsintan perontok kedelai yang minim, kurang mampu mempercepat hasil panen kedelai , dikarenakan mayoriats petani menggunakan perontok kedelai secara manual.
Disela-sela berakhirnya acara Dandim menyampaikan bahw mari bersama-sama mendorong komoditas berbahan dasar kedelai sebagai pangsa pasar dalam negeri yang tidak menggantungkan negara lain. Swasembada Pangan merupakan alternatif tunggal yang tidak dapat dihindari. Demikian juga peran aktif Babinsa yang ada di desa-desa, dalam mengawasi pendistribusian pupuk subsidi, bantuan benih dan alsintan dari Pemerintah, mampu memberi motivasi tersendiri bagi petani untuk tidak segan-segan melaporkan segala tindakan penyelewengan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. ( Penrem 082/CPYJ )