Skip to main content
Kodam II/Sriwijaya

Tingkatkan Peran Aparat Intelijen TNI melalui MTT

Dibaca: 159 Oleh 15 Sep 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Palembang,- Sebanyak 100 prajurit intelijen TNI di wilayah Kodam II/Swj, yang terdiri dari Perwira dan Bintara dari satuan jajaran Kodam II/Swj, Lanal dan Lanud Palembang, mengikuti Mobile Training Team (MTT) intelijen teritorial Bais TNI TA. 2016, di Balai Prajurit, Palembang.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari (14.s.d15 September 2016), yang dibuka oleh Pangdam II/Swj Mayjen TNI Sudirman S.H, M.M, Rabu (14/9/2016). Hadir antara lain Direktur A Bais TNI Brigjen TNI Eriet Hadi Uriyanto, Irdam II/Swj, Komandan Lanal dam Lanud Palembang, para Asisten dan Kabalak Kodam II/Swj.

Tujuan dari MTT tersebut yaitu untuk menyamakan pandangan dan pemikiran, memberikan gambaran tentang perkembangan dalam lingkup skala nasional sebagai pedoman bagi seluruh aparat intelijen maupun teritorial di daerah dalam menghadapi prediksi ancaman. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan peran aparat teritorial TNI selaku Badan Pengumpul Keterangan dalam menghadapi perkembangan situasi di bidang Ipoleksosbudhankam serta mendapatkan masukan (feed back) dari aparat intelijen TNI di wilayah.

Baca juga:  BAYU SETIADI RANGKING PERTAMA DIKMABA PK TNI AD TAHAP I TA. 2013 OVER LOAD (OV)

Dalam pembukaannya, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Sudirman S.H, M.M menjelaskan bahwa seiring dengan perkembangan lingkungan strategis saat ini, ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah negara serta keselamatan segenap bangsa, tidak hanya berasal dari ancaman militer. Tetapi juga ancaman non militer, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang bersifat dinamis.

Guna mengantisipasi setiap fenomena ancaman yang mungkin terjadi oleh kelompok atau golongan radikal tertentu, menurut Mayjen TNI Sudirman, maka Kodam II/Swj sebagai bagian integral TNI / TNI AD sekaligus sebagai garda terdepan dan benteng terakhir bangsa, dituntut untuk mampu mengantisipasi setiap ancaman yang dapat mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah negara serta keselamatan segenap bangsa kapanpun dan dimanapun.

“Diperlukan personel dari satuan intelijen yang mampu mengoptimalkan upaya deteksi dini, cegah dini dan lapor cepat. Serta kemampuan untuk menganalisa suatu permasalahan dan mengantisipasi kerawanan yang mungkin terjadi di wilayah tugasnya”, tandasnya.

Sementara itu, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono S.I.P dalam sambutan tertulis yang dibacakan Direktur A Bais TNI Brigjen TNI Eriet Hadi Uriyanto, antara lain menekankan kepada aparat intelijen untuk mengikuti perkembangan situasi di lapangan sebagai deteksi dini dan cegah dini untuk mengantisipasi gejolak yang timbul yang dapat menciptakan instabilitas nasional serta membuat mapping masing-masing wilayah yang rawan konflik sehingga apabila terjadi kerusuhan aparat keamanan dapat dengan cepat dan tepat menyelesaikan permasalahan tersebut di lapangan serta membudayakan dan meningkatkan sistem lapor cepat dengan koordinasi secara ketat , cepat dan tepat. (Pendam II/Swj).

Baca juga:  Prajurit TNI Satgas Tinombala terima Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel