Samarinda (22/10). Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekprov Kaltim, H Bere Ali selaku Inspektur Upacara dalam Apel siaga dan simulasi penanggulangan bencana Provinsi Kaltim tahun 2014, yang dipusatkan di Lapangan II Kelurahan Karang Asam Samarinda, Rabu (22/10).
Kegiatan ini bertemakan “Apel Siaga dan Simulasi Penanggulangan Bencana Provinsi Kaltim Waspada Bencana asap, Pembakaran dan Kebakaran Hutan Lahan”.
Peserta upacara diikuti oleh pasukan TNI Korem 091/ASN, Kodim 0901/Samarinda, Polri (Dalmas), Satpol PP Samarinda, Dinas Perhubungan Samarinda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Sencom, Pemadam Kebakaran Samarinda, Pemadam Kebakaran Korem 091/ASN, Tagana dan Pramuka. Turut hadir mewakili Gubernur Kaltim Asisten III Setprov Kaltim H Bere Ali, Danrem 091/ASN diwakili oleh Mayor Alex Berneo dan Kepala BPBD Kaltim Wahyu Widhi Heranata.
Dalam amanat Gubernur Kaltim Dr. H Awang Faroek Ishak yang disampaikan Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekprov Kaltim, H Bere Ali mengimbau agar jajaran penanggulangan bencana yang terdiri dari unsur pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dan tergabung dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) harus tangguh dan kuat menghadapi berbagai bencana. Membentuk TRC yang tangguh dan kuat bisa diwujudkan dengan berbagai pelatihan dan melengkapi berbagai peralatan khusus bencana.
“Keahlian yang harus dimiliki diantaranya meliputi reaksi cepat melakukan evakuasi, membantu atau memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar korban seperti dapur umum, kesehatan, dan bantuan pemulihan dengan segera dalam bentuk sarana dan prasarana vital seperti pendirian tenda-tenda”, ujarnya.
Dijelaskan, penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim dan BPBD Kota maupun Kabupaten.
Selain apel siaga penanggulangan bencana juga digelar simulasi pertolongan kepada korban bencana baik kebakaran maupun pertolongan pada kecelakaan di jalan raya dan di sungai Mahakam. Simulasi ini dibuat dengan skenario yang sangat mirip dengan kejadian sebenarnya yang diperagakan secara sungguh-sungguh sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Beberapa orang yang bergelimpangan dapat diselamatkan berkat kesigapan anggota TRC.