Skip to main content
Kodam Jaya

Walikota Dan Kodim 0508/Depok Panen Perdana Padi Dan Jagung

Dibaca: 1119 Oleh 17 Jun 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Program Ketahanan Pangan yang dilaksanakan Kodim 0508/Depok di 11 Kecamatan ternyata telah membuahkan hasil. Jajaran Kodim Depok menggelar “Panen Perdana” dilokasi pertanian di Kelurahan Cimpaeun, dan lahan jagung di Leuwinanggung, Tapos, Depok, Selasa (16/6).

Panen perdana dihadiri Danrem 051/WKT Kolonel Inf Suharyanto, Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail, perwakilan Kemenristek Syahrial, Kadis Pertanian dan Perikanan (Kadistankan) Kota Depok, Etty suryahati, Camat Tapos, Kapolsek Cimanggis, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para kelompok tani.

Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail menyatakan sangat respek dengan Kodam Jaya yang menunjuk Satgas ketahanan pangan di Kota Depok. Nur Mahmudi juga bersyukur karena masyarakat yang memiliki lahan persawahan kurang dari 200 hektar masih mau mencintai dan melakukan budidaya menanam padi. Hal ini tentu saja diharapkan dapat menumbuhkan spirit petani di seluruh Indonesia agar bisa mensyukuri dan menikmati lahan padi irigasi teknis yang bisa dimanfaatkan untuk produksi bahan pangan.
“Dari hasil uji demplot yang dilakukan kemenristek, jenis si Denuk bisa mencapai 10,2 ton perhektare. Kita lihat saja hasil riilnya agar petani semakin yakin dengan keunggulan si Denuk dibandingkan jenis lain,”tutur Walikota.

Baca juga:  Peringatan Kemerdekaan RI Ke-69 di Korem 051/Wkt

Dandim 0508/Depok, Letkol Inf Santosa mengatakan panen perdana baru kali ini dilakukan di cluster pertanian seluas satu hektar wilayah Kelurahan Cimpauen, Kecamatan Tapos. Hasil panen padi yang menggunakan sistem Ipad BO dengan bibit si Denuk ternyata bisa mencapai dua kali lipat dari sistem pertanian tradisional.

“Hasilnya sangat luar biasa, berdasarkan hitungan ubinan mencapai 10,2 ton perhektar. Itulah kelebihan dari sistem Ipad BO,”terang Dandim.

Dandim menambahkan, sama halnya dengan tanaman Jagung juga menggunakan metode berbasis organik.”Jagung yang kita tanam adalah jenis hibrida dengan sistem organik, dan nyaris tidak menggunakan pupuk berbahan kimia,”jelas Santosa.

Danrem 051/WKT Kolonel Inf Suharyanto memberikan apresiasi kepada babinsa dan petani binaannya yang telah bersinergi dengan baik dalam mewujudkan keberhasilan swasembada pangan nasional.”Saya berharap semoga yang dilakukan Kodim 0508/Depok dapat memberikan kontribusi besar guna pencapaian program ketahanan pangan dalam kurun waktu tiga tahun kedepan,”tandas Suharyanto.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel