Landak. Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Toto. R. Soedjiman menghadiri upacara dan ziarah Makam Juang Mandor Kabupaten Landak dalam rangka Hari Berkabung Daerah 28 Juni 2015, upacara tersebut dipimpin oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya di Mandor pada Minggu (28/6).
Di samping itu, semua peserta upacara dan peziarah mendengarkan pembacaan sejarah singkat makam juang mandor yaitu pada tahun 1942-1944 pendudukan Jepang di Kalbar telah terjadi peristiwa pembunuhan secara keji dan kejam oleh tentara Jepang terhadap tokoh-tokoh masyarakat, pemuka-pemuka masyarakat, kaum cendikiawan dan para pejuang yang tidak berdosa, tepatnya pada tanggal 28 Rokugatsu 2604 atau tanggal 28 Juni 1944. Berdasarkan keterangan surat kabar Jepang di Pontianak “Borneo Shinbun” ada sebanyak 21.037 jiwa korban pembunuhan massal yang dikuburkan di 10 buah makam mandor.
Hari berkabung tersebut mengandung tema “Dengan Jiwa dan Semangat Hari Berkabung Daerah Tahun 2015, Kita Galang Persatuan dan Kesatuan dalam Wadah NKRI Demi Terwujudnya Masyarakat yang Aman, Damai, Rukun dan Sejahtera”. Dilaksanakan juga peletakkan karangan bunga dan tabur bunga di makam sepuluh serta menyinggahi makam Kesultanan Kadariah Pontianak Syarif Abdurrahman Alqadrie.
Wakil Gubernur mengatakan, karena itu adalah peristiwa sejarah sehingga harus selalu dikenang. “Kita harus selalu mengenang, karena pengorbanan para pejuang kita dan para cendikiawan kita yang sudah lewat itu jangan sampai kita lupakan,” ujarnya.
Lanjutnya lagi, sebab sudah tentu ada nilai-nilai patriotisme yang ditunjukkan sehingga sampai menjadi daftar dari pada yang akan dibunuh oleh Jepang. Jelas itu adalah putra putri terbaik dari Kalimantan Barat.
Upacara dihadiri oleh Bupati Landak, Aster Kasdam XII/Tpr, Kapendam XII/Tpr, LO AL, LO AU, Polri, PNS, para forkopimda yang hadir pada saat itu, para Raja dan panembahan, IPDN, veteran, tokoh masyarakat serta ahli waris korban makam juang Mandor. Dilaksanakan juga peletakkan karangan bunga dan tabur bunga di makam sepuluh serta menyinggahi makam Kesultanan Kadriah Pontianak Syarif Abdurrahman Alqadrie.
