Skip to main content
Kodam IX/Udayana

Ribuan Fasilitator Siap Bantu Percepatan Rekonstruksi Rumah Korban Gempa Lombok

Dibaca: 160 Oleh 17 Jan 2019Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA- tniad.mil.id – Korem 162/WB akan membentuk organisasi tim fasilitator yang terdiri dari Babinsa, Babinkamtibmas dan delapan orang fasilitator dari sipil untuk membantu percepatan rekonstruksi rumah rusak ringan dan sedang akibat terdampak gempa Lombok beberapa waktu lalu. Tersebut disampaikan Danrem 162/Wira Bima (WB) Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han dalam rilis tertulisnya, Lombok, Rabu (16/1/2019),

Pernyataaannya tersebut disampaikannya usai upacara pembukaan Operasi Teritorial TNI tahun anggaran 2019 yang dibuka Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah selaku Inspektur Upacara yang dihadiri di Lapangan Gunungsari Kabupaten, Lombok Barat, Selasa (15/1/2019).

“Adapun sasaran rumah yang akan bangun sekitar 20 ribu unit rumah rusak ringan dan rusak sedang karena fasilitator yang kami bentuk untuk rumah rusak ringan dan rusak sedang,” jelasnya.

Menurutnya, ribuan rumah rusak ringan dan sedang akan diusahakan untuk diselesaikan rekonstruksinya hingga akhir Maret 2019 karena fasilitator yang sudah ada yakni 1000 orang fasilitator dari masyarakat umum, 500 orang dari Babinsa dan 500 orang Babinkamtibmas.

Baca juga:  Kunjungan Kerja Kasad di Yonif 726/Tamalate

“Hari ini akan diorganisasi dan langsung masuk ke sasaran dan Insya Allah setelah itu mereka langsung bisa kerja mendampingi pembangunan rumah,”kata Akmil lulusan 1993 tersebut.

Adapun rumah Hunian Sementara (Huntara) yang akan dibangun, sambung Kolonel Ahmad Rizal, sebanyak 70 unit rumah diantaranya 40 unit Huntara di Dusun Karang Bedil, Desa Tanjung, Kabupaten Lombok Utara dan 30 unit di Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat. Sementara delapan sumur bor akan dibangun untuk masyarakat yang membutuhkan terutama di daerah yang kekurangan air bersih.

“Kami akan membantu masyarakat untuk mempermudah pencairan dana dengan membuat sket atau ukuran rumah beserta dengan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) yang dibutuhkan sehingga fasilitator bisa memberikan paraf untuk diajukan ke BRI dalam rangka pencairan dana,”tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc., menyampaikan pembangunan rumah untuk korban pasca gempa mengalami kesulitan terkait pencairan dana dan minimnya pilihan rumah yang ditentukan aplikator dan juga kekurangan aplikator.

“Alhamdulillah sekarang kita sudah punya 1000 fasiltator ditambah dari TNI dan Polri, mudah-mudahan pembangunan rumah segera teralisasi,”ungkap Gubernur NTB.

Baca juga:  Akmil Juara 3 Parade Defile HJK di Ambarawa

Menurutnya, sebelumnya banyak kendala terkait dengan proses pembangunan rumah seperti ukurannya, campurannya. Panelnya dan mur skrupnya juga sulit diperoleh serta tidak bisa diproduksi dalam jumlah lebih banyak. “Kita sudah minta kepada pemerintah pusat untuk menyediakan lebih banyak alternatif rumah seperti rumah instan struktur baja (Risba) dan rumah Instan Struktur Baja Ringan (Risbari),”sebutnya.

Selain itu, Gubernur NTB juga menyampaikan saat ini sudah banyak pilihan bentuk rumah dan menyerahkan kepada masyarakat sesuai dengan kearifan lokal masing-masing untuk menentukan pilihannya. Gubernur NTB juga merasa optimis terhadap pembangunan rumah lebih cepat karena adanya operasi teritorial yang dilaksanakan oleh TNI mulai hari ini hingga selesai.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolda NTB Brigjen Pol Tajudin, Aster Kasdam IX/Udayana, Kabinda NTB, Danlanal Mataram, Danlanud ZAM Rembiga, para Bupati dan tokoh agama dan tokoh masyarakat. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel