JAKARTA, tniad.mil.id – Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro bersama Wadan Satgas Mayor Inf Aditya Nugraha bertandang ke kediaman Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr. di Jalan Nela Raya 17 Naekasa Tasifeto Barat Belu, Sabtu (3/4/2021).
Dalam keterangan tertulis Penerangan Satgas Yonif 742, Minggu (4/4/2021), kunjungan kerja tersebut selain dalam rangka bersilaturahmi dengan Uskup Mgr. Dominikus Saku, Pr., juga untuk mengucapkan selamat melaksanakan perayaan Paskah sekaligus mengucapkan selamat ulang tahun ke 61 kepada Uskup Atambua dengan membawa kue puding ulang tahun.
Kehadiran Dansatgas bersama Wadansatgas disambut baik oleh Uskup Mgr. Dominikus Saku, Pr. di ruang di tamu Uskup Mgr. Dominikus Saku, Pr.
Dalam bincang-bincang tersebut, Uskup Mgr. Dominikus Saku, Pr. mengucapkan selamat datang dan menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir dalam acara syukuran kenaikan pangkat di Mako Satgas.
Pada kesempatan tersebut, Uskup juga memberikan apresiasi kepada aparat keamanan baik TNI maupun Polri yang mengamankan jalannya perayaan Paskah sehingga berjalan aman dan lancar sesuai protokol kesehatan Covid-19.
“Untuk Gereja Katedral memiliki jemaat sebanyak 20.000 orang yang dibagi menjadi 6 misa dan semalam masih ada pengucupan salib, jadi Protokol kesehatan Covid-19 tetap dikedepankan,” terangnya.
“Dalam pelaksanaan perayaannya, tidak seperti biasanya namun dipersingkat karena sudah ada petunjuknya tinggal diterapkan saja,” tambah Uskup kelahiran Timor Tengah Utara tersebut.
Selain itu, pria kelahiran 3 April 1960 itu juga banyak menjelaskan tentang kondisi masyarakat NTT khususnya Belu yang sampai saat ini masih mengalami kesulitan air bersih karena minimnya sumber air yang berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Jadi ini persoalan yang menjadi musuh bersama untuk berjuang mengatasinya sehingga ke depan dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Balu,” harapnya.
Uskup Mgr. Dominikus Saku, Pr. juga meminta kepada Danyonif 742/SWY selaku Dansatgas Pamtas untuk mengajak masyarakat melestarikan lingkungan dengan menanam pohon yang mampu bertahan di musim kering seperti beringin dan pohon Ketapang hutan yang banyak ditemukan di daerah Kalimantan.
“Ini untuk jangka panjang ke depan dengan harapan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan ekonomi meningkat,” tuturnya. (Dispenad)