Skip to main content
Berita Satuan

Gotong Royong Bangun Jamban di Jakarta

Dibaca: 19 Oleh 18 Feb 2016Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Di tengah gencarnya pertumbuhan kota, warga Jakarta kini makin akrab dengan fasilitas ramah lingkungan yang diadopsi gedung-gedung tinggi juga rumah-rumah warga. Salah satu fasilitas paling penting adalah kehadiran jamban bersih dan terawat. Namun, ternyata rumah tanpa jamban masih saja ditemukan di tengah metropolitan ini.

Titin (47) dan Timah (35), kakak beradik warga Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, misalnya, termasuk di antara penduduk Jakarta yang tak memiliki jamban pribadi. Baru sekitar sebulan terakhir, mereka akhirnya bisa menikmati buang hajat di rumahnya sendiri.

Keterbatasan lahan dan dana membuat kedua ibu rumah tangga itu tak memiliki jamban. Tanah peninggalan orangtua seluas 200 meter persegi harus dibagi rata antara Timah dan Titin beserta tiga saudaranya yang lain.

Untuk memenuhi kebutuhan buang hajat selama ini, mereka menggunakan kamar mandi bersama yang berada di rumah kakak mereka. Kalau mau buang hajat harus gantian. Tidak bisa saat itu kepingin buang hajat saat itu pula ke jamban, kata Timah.

Baca juga:  Kasdim 0106/Ateng Dampingi Danrem 011/LW Dalam Apel Luar Biasa

Namun, sudah hampir sebulan ini Timah tak lagi perlu antre untuk menggunakan jamban di rumah kakaknya. Berkat sumbangan dan gotong royong para siswa dan guru SMP Negeri 246 Lubang Buaya, Kodim 07 Cipayung, dan warga setempat, Timah dan Titin bisa memiliki jamban di rumah mereka masing-masing.

Kerja sama

SMP Negeri 246 Lubang Buaya sengaja menjalin kerja sama dengan Kodim 07 Cipayung untuk mengatasi masalah kekurangan jamban bagi warga setempat. Sumbangan yang diberikan sangat beragam mulai dari uang, material bangunan, jamban jongkok, dan tenaga. Selama akhir 2015 hingga 2016, sudah dibangun jamban untuk 30 rumah di kawasan Cipayung.

Komandan Koramil 07 Kapten Armed Sukarna mengatakan, TNI menyediakan tenaga dan jamban jongkok. Untuk material bangunan, dibiayai sumbangan dari guru, siswa, dan orangtua siswa SMP Negeri 246.

Pembangunan jamban ini merupakan program karya bakti TNI. Namun anggarannya terbatas. Setiap jamban kurang dari Rp 300.000 sehingga hanya cukup untuk membeli jamban. Karena itu, kami kerja sama dengan pihak sekolah dan warga yang bersedia membantu, tutur Sukarna.

Baca juga:  Lindungi Warga Papua, Satgas Yonif 713 Disinfektan Muara Tami

Menurut Sukarna, untuk periode 2015-2016, Koramil 07 Cipayung telah memenuhi target membangun 30 jamban di wilayah Kecamatan Cipayung. Beberapa di antaranya dilaksanakan di Kelurahan Lubang Buaya. Untuk tingkat Kodim 0505 Jakarta Timur, target pembangunan jamban 300 unit, ujarnya.

Kepala SMP Negeri 246 Mohamad Samin mengatakan, sejak akhir 2015 hingga 2016, pihak sekolah telah mengucurkan dana hingga Rp 100 juta untuk pembangunan 30 jamban warga sekaligus kamar mandinya. Dana itu juga digunakan untuk pembuatan 6 meja dapur dan renovasi 2 rumah warga yang rusak. Dana itu dihimpun dari sumbangan guru, siswa, dan orangtua siswa.

Bentuk sumbangan itu ada yang berupa uang dan ada juga yang berupa material, seperti sumbangan semen dan pasir, kata Samin.

Menurut Kepala Seksi Pemberdayaan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Lubang Buaya Sri Unung, masih banyak lagi warga di Lubang Buaya yang belum memiliki jamban di rumah. Berdasarkan pendataan sementara diketahui ada lebih dari 50 rumah di Lubang Buaya tak memiliki jamban.

Baca juga:  Danrem : Suami Istri saling melengkapi atas kekurangannya

Umumnya mereka yang tak memiliki jamban karena rumahnya sempit, hasil pembagian warisan orangtua, seperti Timah dan Titin, kata Unung.

Sukarna mengatakan, program pembangunan jamban akan tetap berlangsung. TNI tak hanya akan membantu pengadaan jamban, tetapi juga tenaga untuk menekan biaya pembangunan. Untuk pembangunan 30 jamban itu pun kami mengerahkan anggota kami untuk bekerja, katanya.

Samin juga menyampaikan, pihak sekolah masih sanggup menghimpun dana lagi untuk pembangunan jamban warga. Sebab, program pembangunan jamban itu selaras dengan program aksi nyata SMP Negeri 246, yakni sekolah berwawasan lingkungan sosial kemasyarakatan. Lewat program ini kami mendorong   para  siswa  untuk  lebih  peduli   terhadap  lingkungan   masyarakat di sekitarnya, ujarnya.  (Sumber: HU Kompas)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel