Selama ini masker lebih dikenal di kalangan medis atau ketika terjadi bencana alam gempa, gunung meletus maupun kebakaran kebakaran maupun bencana alam. Itupun berlaku di daerah tertentu.
Namun, pasca pandemi Virus Covid-19 atau Corona yang pertama terjadi di Wuhan yang kemudian menyebar keseluruh lapisan dunia, kini masker menjadi kebutuhan utama dan bahkan harganya pun lebih mahal dari emas.
Tentu menjadi sangat menarik dimana untuk memperoleh satu masker, orang rela melakukan apapun termasuk membayar sebesar apapun.
Fenomena ini juga menarik perhatian dunia, karena harga 1 box berisi 20 masker N95, dari pedagang di Indonesia Strait Times mencatat terjadi peningkatan 7 kali lipat menjadi Rp. 1,5 juta, sementara harga emas masih sebesar Rp. 800 ribu.
Catatan ini kemudian diangkat dalam Strait Times dengan judul “Coronavirus: Price of a box of N95 masks cost more than a gram of gold in Indonesia,”
“Harga satu kotak masker untuk pertama kalinya telah melampaui satu gram emas,” tulis Strait Times mengutip pernyataan seorang pengecer, Kamis (13/2/2020).
Kita tahu bersama, hingga saat ini ancaman virus Corona tidak bisa diabaikan. Tidak saja gejala dan resikonya, tapi juga seperti cara penularan yang sebenarnya.
Salah satu pakar Virus Lembaga Eijkman, Prof. dr. Amin Soebandrio menjelaskan, cara vidup virus Corona di saluran pernafasan dan sebagian di saluran cerna serta menularnya dengan cara dilontarkan keluar.
“Virus Corona ini pada umumnya memiliki sifat memang hidupnya di saluran pernapasan dan ada sebagian di saluran cerna. Menularnya dengan cara dilontarkan ke luar (droplet). Virus ini memang tidak bisa hidup sendiri. Untuk bereplikasi, dia butuh sel hidup. Dengan bakteri misalnya. Itu karena virus membutuhkan sel hidup,” katanya saat live Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa malam (3/3/2020).
Amin juga mengatakan, virus tersebut bisa terlempar paling jauh sekitar 1,8 meter hingga dua meter.
“Dari situ kita bisa mengetahui bahwa ketika dilemparkan ke luar dari mulut atau hidung seseorang, dia akan terlempar. Tapi tidak terbang jauh, karena selalu ada dalam partikel droplet itu. Paling jauh 2 meter atau 1,8 meter,” lanjut dia.
Nah berangkat dari itu, maka sesungguhnya ancaman bagi kita semua adalah virus corona menular dalam bentuk partikel droplet yang dapat terlempar sejauh 1 s.d. 3 meter.
Fakta Virus COVID-19 …di laman selanjutnya