Skip to main content
Artikel

Musuh 0.05 – 0.2 Mikron, Masker Bahan Cover Bantal Direkom Ahli Cambridge

Dibaca: 1258 Oleh 07 Apr 2020April 11th, 2020Tidak ada komentar
Hadapi Musuh 0.05 – 0.2 Mikron, Ahli Cambridge Rekomendasikan Alternatif Bahan Masker Kain Pengganti Masker Bedah dan N95 
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Fakta Virus COVID 19

Fakta lain tentang virus Corona adalah ukurannya yang sangat kecil. Dua peneliti asal AS,   dalam publikasi penelitian di Situs Pusat Informasi Bioteknologi Nasional AS menyatakan bahwa diameter dari virus COVID-19 ini diperkirakan 125 nanometer atau 0.123 mikrometer bukan 400 -500 mikrometer. (1 mikrometer = 1 nanometer).

(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4369385/)

 

Untuk diketahui,  mikron adalah 1/25.000 inci, kemudian rambut manusia besarnya antara 30 dan 120 mikron.

Tungau debu yang merupakan penyebab asma atau alergi memiliki ukuran sebesar 0,1 hingga 0,3 mikron dan bakteri stafilokokus sebesar 0,7 mikron.

Jadi bisa dibayangkan jika tungau debu yang hidup dengan akan kelupasan kulit manusia biasanya hidup di sprei ini sulit dihilangkan, apalagi dengan COVID-19.

Sementara itu, WHO dalam lamannya menyatakan bahwa virus Corona baru ini dapat bertahan beberapa jam, bahkan beberapa hari. Kemudian virus ini tidak mati hanya dalam udara bersuhu 26-27 derajat celcius dan dapat mati jika terjadi peningkatan suhu 56 derajat celcius secara seketika. (radiasi matahari tidak mampu secara seketika meningkatan suhu sampai pada 56 derajat celcius.

Baca juga:  Danrem 061/SK Terima Kunjungan Siswa SMA Taruna Nusantara Angkatan 31 dan 32

(https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses)

Beberapa negara seperti Korea Selatan, Hongkong, Cina, Singapore, Republik Ceko juga punya  berhasil mengontrol penyebaran #COVID-19, salah satunya karena penggunaan masker. Ini dapat disebutkan pengontrolan, karena pada dasarnya upaya yang dilakukan lebih kepada tindakan untuk meminimalkan resiko penularan, yaitu menggunakan masker kain.

Sisi lain, jejak keberhasilan yang di klaim negara-negara itu masih dianggap kurang tepat, karena menurut Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP, masker kain tidak water proof yang dapat menghalangi atau menyerap droplets sebagai penyebaran COVID-19.

“Apakah pakai masker biasa kain itu akan menghambat penularan, jawabannya tidak karena masker kain tidak didesain untuk menghalangi atau menyerap droplets yang dikeluarkan karena lapisan luarnya tidak waterproof dan dalamnya tidak ada penyerapan dan ada pori-pori di situ jadi tidak didesain untuk mencegah penularan,” kata Erlina pada tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne.

Apa alternatif bahan masker yang teruji? …halaman selanjutnya

Laman: 1 2 3 4 5

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel