JAKARTA, tniad.mil.id – Bantu meningkatkan taraf pendidikan generasi penerus bangsa wilayah perbatasan RI-PNG, Pos Tatakra Satgas Yonif 312/Kala Hitam mengajarkan baca dan tulis anak usia dini Kampung Tatakra, Distrik Web.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 312/KH Letkol Inf Dedy Ariyanto, S.I.P., M.M., M.Han., M.I.Pol, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (23/10/2020).
Diungkapkan Dansatgas, pendidikan merupakan faktor utama dalam menentukan seseorang berkualitas atau tidak, karena dengan pendidikan pula seseorang bisa tahu segala macam informasi dan pengetahuan.
“Beranjak dari hal itulah, maka saya perintahkan personel Satgas dalam setiap kesempatan untuk memberikan bimbingan dan mengajari anak-anak ini ilmu pengetahuan sebagai modal mereka di kemudian hari,” ujarnya.
Dikatakan pula, daerah perbatasan yang pada hakikatnya merupakan wilayah terdepan sebagai pintu gerbang untuk memasuki Indonesia, sehingga anak-anak generasi penerus bangsa di perbatasan harus memiliki kualitas pendidikan yang baik, karena kesenjangan pendidikan dan kesejahteraan di perbatasan akan mengikis rasa nasionalisme yang bukan tidak mungkin akan mengancam kedaulatan bangsa.
“Diharapkan dengan terjunnya para prajurit membantu mengajar di sekolah-sekolah, dapat meringankan tenaga pendidik yang masih serba kekurangan, sekaligus ikut ambil peran dalam mencerdaskan generasi muda bangsa ini,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Danpos Tatakra Letda Inf Ramli mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud ambil bagian dari TNI dalam rangka membantu pemerintah di bidang pendidikan, mengingat Kampung Tatakra tidak memiliki tenaga pengajar sehingga Satgas Pamtas Yonif 312/KH berinisiatif mengajarkan anak-anak tersebut baca dan tulis.
“Diharapkan dengan kegiatan yang dilakukan ini anak-anak binaan kami minimal bisa membaca, menulis dan berhitung, karena tiga aspek tersebut merupakan kunci utama untuk pengetahuan yang lebih luas lagi,” tandasnya.
“Bahagia rasanya dapat mengajar anak-anak yang polos dan lugu, apalagi kita sampaikan dalam suasana keakraban, tidak ada jarak yang memisahkan, layaknya orang tua dan anak,” tutur Ramli bangga. (Dispenad)
