Skip to main content
Kodam XIV Hasanuddin

Danrem 132/Tdl  Sosialisasikan Proxy War Kepada Prajurit 

Dibaca: 267 Oleh 18 Nov 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Seusai melaksanakan Upacara Bendera mingguan Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Ilyas Alamsyah memberikan sosialisasi tentang Proxy War kepada anggota militer dan PNS jajaran Korem 132/Tdl, Senin (17/11) pukul 09.00 Wita, yang  dihadiri oleh Kasrem 132/Tdl,  para Kasi Korem 132/Tdl, para Dan/Ka satdisjan Korem 132/Tdl, para Perwira Bintara, Tamtama dan PNS jajaran Korem 132/Tdl.

Antusias dan atensi yang luar biasa dari para anggota militer dan PNS jajaran Korem 132/Tdl dalam menyimak dan mengikuti hingga menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Danrem 132/Tdl tentang materi sosialisasi Proxy War  tersebut .

Dalam pengarahannya Danrem 132/Tdl menyampaikan bahwa “Perang proxy merupakan konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti. Hal ini untuk mengurangi konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi risiko konflik yang berakibat pada kehancuran fatal”.

Biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa non state actors yang dapat berupa LSM, ormas, kelompok masyarakat, atau perorangan. Melalui perang proxy ini, tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state actors dari jauh.                                  

Baca juga:  Tekan Inflasi di Sultra, Korem 143/HO Bekerja Sama dengan Prindag Sultra Gelar Pasar Murah

Para anggota harus mengetahui bahwa perang yang harus diwaspadai saat ini adalah bukanlah perang secara fisik, tapi justru perang dua kekuatan besar yang tidak saling berhadapan, namun menggunakan pihak ketiga untuk mengalahkan musuh. Perang ini dikenal dengan nama Proxy War. 

Adapun ancaman nyata bangsa Indonesia kedepan adalah pertama,  lebih dari 70 % konflik dunia karena latar belakang energi, kedua,  pertumbuhan penduduk dunia, ketiga, Energi, pangan dan air semakin langka, keempat,  penduduk dunia dan kelangkaan enegi fosil, kelima, kesuburan Indonesia memiliki potensi vegetasi (cocok tanam) sepanjang tahun, keenam, semua negara ingin menguasai sumber daya alam Indonesia.

“Indikasi adanya Proxy War di Indonesia sudah semakin nyata. Misalnya peredaran narkoba kepada pelajar dan pemuda, serta hubungan sex bebas dikalangan remaja, ini membuktikan generasi muda sudah mulai terpengaruh budaya luar,” paparnya.

Danrem  132/Tdl Kolonel Inf Ilyas Alamsyah berpesan kepada para prajurit sebagai ujung tombak negara ini  yang harus dilakukan untuk mencegah Proxy War adalah Pelihara momentum HUT TNI yang telah dilaksanakan, sebarkan tentang ancaman nyata ini kepada sekolah/kampus, masyrakat, LSM, Organisasi kepemudaan, tokoh masyarakat serta Aparat teritorial harus merangkul generasi muda diwilayahnya masing-masing dan yang terakhir  jaga terus kemanunggalan  antara TNI dan Rakyat Pesan Danrem.

Baca juga:  Film “Loen Galak Merah Putih” Tembus Festival Film Nasional

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel