NUNUKAN- Sebelum berkunjung ke Kabupaten Nunukan, Selasa (16/12/2014) lalu, Presiden Joko Widodo sudah menggali banyak informasi mengenai kebutuhan pengamanan perbatasan di daerah ini.
Misalnya saja, saat Presiden menanyakan kebutuhan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Malaysia, Yonif Linud 433/ Julu Siri, saat dijawab telepon seluler satelit, tiba-tiba apa yang diminta sudah disediakan.
“Bapak Presiden cukup antusias dan perhatian terhadap pengamanan perbatasan. Dia menanyakan apa kebutuhan yang paling pokok? Kami sampaikan yang paling pokok saat ini yaitu handphone satelit. Dan langsung direspon, kami diberikan tiga buah handphone satelit,” kata Komandan Satgas Pamtas Yonif Linud 433/ Julu Siri Letkol Inf Agustatius Sitepu. Agustatius mengatakan, telepon seluler satelit tersebut sangat dibutuhkan saat pelaksanaan patroli terutama di kawasan perbatasan yang berada di Siemanggaris lama dan Kecamatan Sebuku. Di sana wilayahnya cukup jauh dan medannya terjal.
Menurut Dirut Ebis PT Telkom Muhammad Awaluddin mengatakan ini salah satu program kerja Telkom dalam mendukung program pemerintah dalam pembangunan perbatasan adalah kedaulatan komunikasi dan informasi. Salah satu bentuknya adalah peresmian 5 BTS perbatasan untuk mengatasi blank spot di desa Tiong Ohang, desa Long Apari, desa Long Lunuk, desa Agung Baru, desa Long Layu. Bentuk yang lain adalah mendukung sarana komunikasi satelit yang akan digunakan oleh satgas pamtas untuk berpatroli dimana tidak terjangkau sinyal pada saat emergency. Saat berkunjung ke Kabupaten Nunukan, Presiden tidak memberikan instruksi khusus kepada Satgas Pamtas. Namun melalui Markas Besar Tentara Nasional Indonesia disampaikan, akan banyak perhatian khususnya pengamanan di daerah perbatasan. (HD)